Kamis 12 Apr 2012 14:35 WIB

BNI Syariah akan Buka 50 Outlet Mikro

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Salah satu outlet BNI Syariah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu outlet BNI Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah berencana akan membuka 50 outlet mikro pada 2012. Jumlah ini akan menambah lima outlet yang sudah dibuka di kawasan Depok dan Bogor.

"Tahun ini kami targetkan memiliki 55 outlet lagi untuk melayani pembiayaan di sektor mikro," ujar Pimpinan Divisi SDM BNI Syariah, Bambang Sutrisno, Kamis (12/4).

Seluruh outlet diharapkan dapat membantu masyarakat yang berada di daerah pinggiran untuk memperoleh pembiayaan bagi usaha-usaha kecil, seperti pedagang pasar tradisional atau industri rumah tangga.

BNI Syariah memang saat ini tengah membidik di level mikro. Pasalnya potensinya masih sangat besar, terutama di daerah-daerah perbatasan. BNI Syariah justru tidak berani membidik outlet mikro di kawasan Jakarta.

Ke-50 outlet ini akan dibuka di daerah Lampung, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Surabaya, Jember, Malang, Makassar, dan Mataram. "Semuanya difokuskan di daerah-daerah pinggiran," tutur Bambang.

Setiap unit mikro hanya akan memberikan pembiayaan maksimal Rp 10 miliar. Di atas jumlah tersebut, BNI Syariah harus membuka unit mikro baru. Syaratnya, satu unit mikro hanya akan melayani nasabah dengan jarak lima kilometer. Plafon peminjaman diberikan untuk setiap nasabah adalah antara Rp 5-50 juta.

Pengelolaan outlet mikro di daerah pinggiran jauh lebih mudah, kata Bambang. Nasabah hanya perlu memiliki satu lokasi usaha yang sudah berjalan selama minimal satu tahun. BNI Syariah tidak mewajibkan jaminan fisik. Misalnya seorang pemilik warung mengajukan pembiayaan. Ketika jatuh tempo pihak BNI masih bisa mengejar ke rumahnya. Lokasi warungnya tidak akan berubah, tetap di situ. Hal ini berbeda dengan kondisi di Jakarta yang dengan mudah menghilang.

Unit mikro ini merupakan salah satu usaha yang menguntungkan. Dari satu unit mikro BNI Syariah memperoleh laba sekitar Rp 1 miliar setahun.

Untuk menyiapkan satu unit usaha mikro, BNI Syariah memerlukan 15 orang pegawai. Unit mikro memang usaha yang menyedot banyak pegawai. Tahun lalu BNI Syariah mengalami peningkatan pegawai menjadi 1.400 orang, dibandingkan tahun lalu hanya 888 pegawai. Sekitar 1.000 pegawai yang ada merupakan pegawai yang bertugas di outlet mikro milik BNI Syariah.

Selain 50 outlet mikro, BNI Syariah juga akan membuka 11 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement