Kamis 22 Mar 2012 23:45 WIB

Hatta Rajasa: Stok Pangan Cegah Inflasi Tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, persediaan kebutuhan pangan yang terjaga dapat mencegah terjadinya laju inflasi tinggi. Hal ini diutarakannya di tengah wacana kenaikan harga premium dan solar bersubsidi pada April mendatang.

"Yang penting kebutuhan bahan pokok harus terjaga, stabil dan mencukupi," ujarnya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis malam.

Hatta juga mengingatkan agar kelancaran distribusi barang tidak terganggu akibat cuaca yang akhir-akhir ini sulit diprediksi, karena dampaknya dapat mengganggu persediaan barang di daerah.

"Barang kebutuhan pangan dijaga agar distribusinya lancar, karena musim-musim seperti ini kadang-kadang tidak lancar. Itu harus kita lakukan," katanya.

Ia memastikan pemerintah sudah memperhitungkan laju inflasi akibat kenaikan BBM bersubsidi, dan angka yang muncul masih dalam kisaran sesuai perkiraan sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Sudah kita hitung, termasuk inflasi dalam konteks indeks harga konsumen, inflasi umum, juga inflasi dalam konteks poverty basket inflation juga sudah kita hitung semua," ujarnya.

Sedangkan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan laju inflasi pada akhir tahun bisa mencapai 6,8 persen, apabila BBM dinaikkan sebesar Rp1.500 per liter dan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) jadi diberlakukan.

Namun, apabila tarif listrik tidak jadi dinaikkan tahun ini, maka kemungkinan angka laju inflasi bisa lebih rendah dari 6,8 persen karena tarif listrik menyumbang inflasi sebesar 0,25 persen.

"Kalau Rp1.500 walaupun ada (kenaikan) TTL itu inflasinya sekitar 6,8 persen. Kalau tidak pakai TTL ya di bawah itu lagi. Karena pengaruhnya 0,25 persen kira-kira," kata Darmin.

Pemerintah dalam RAPBN-P 2012 memasang asumsi laju inflasi sebesar 7 persen akibat kenaikan BBM bersubsidi, lebih tinggi dari asumsi dalam APBN sebesar 5,3 persen.

Saat ini, laju inflasi tahun kalender Januari-Februari 2012 masih tercatat sebesar 0,81 persen dan inflasi tahunan (yoy) 3,56 persen. Tahun lalu, inflasi tahun kalender 2011 tercatat sebesar 3,79 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement