Jumat 02 Mar 2012 00:01 WIB

Direksi 15 BUMN Perkebunan Dirombak

Kantor Kementerian BUMN
Kantor Kementerian BUMN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 15 Direksi BUMN perkebunan dirombak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal itu dilakukan untuk mencari tim impian (the dream team) menyusul pembentukan induk (holding) BUMN perkebunan.

"Sebagian besar jajaran direksinya sudah habis masa jabatannya. Contohnya PTPN di Sumatera dan Jawa," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Primer Muhammad Zamkhani usai pelantikan direksi 15 BUMN Perkebunan di kantor Kementerian BUMN, Kamis (1/3).

Muhammad Zamkhani mengakui perombakan keseluruhan direksi PTPN telah disiapkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu, karena pemegang saham menghendaki terjalinnya komunikasi dan kerjasama di antara direksi.

Untuk susunan direksi 15 BUMN perkebunan yakni Direktur Utama PTPN I Wargani, Direktur Utama PTPN II Bhatara Moeda Nasution, Direktur Utama PTPN III Megananda Daryono, Direktur Utama PTPN IV Erwin Nasution, Direktur Utama V Fauzi Yusuf, Direktur Utama PTPN VI Iskandar Sulaiman.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN VII Boyke Budiman, Direktur Utama PTPN VIII Dadi Sunardi, Direktur Utama PTPN IX Adi Prasongko, Direktur Utama PTPN X Subiyono, Direktur Utama PTPN XI Andi Punoko, Direktur Utama PTPN XII Singgih Irwan Basri.

Selanjutnya Direktur Utama PTPN XIII Baim Rachman, Direktur Utama PTPN XIV Budi Purnomo, serta Direktur Utama RNI Persero Ismed Hasan Putro. Menyoal pembentukan holding BUMN Perkebunan, Zamkhani mengakui masih dalam pembahasan. Ia mengharapkan peraturan pemerintah (PP) dapat segera dikantongi sehingga 'holding' dapat segera berjalan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPN III Megananda mengakui apabila pemerintah sudah mengantongi PP pembentukan 'holding' BUMN perkebunan, maka seluruh PTPN dapat berkonsentrasi penuh untuk menyelamatkan PTPN yang rugi. "Yang penting kita kerja dan 'holding' diharapkan sesegera mungkin sehingga kita bisa membantu yang lain," ujarnya.

Megananda mencatat hingga 2011, aset BUMN perkebunan mencapai Rp 50 triliun dengan pendapatan Rp 45 triliun, serta laba bersih Rp 3,5 triliun. Tahun ini, perusahaan komoditas ini diharapkan dapat mengantongi laba Rp 5 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement