Jumat 24 Feb 2012 21:58 WIB

Menteri Perdagangan: Promosi Kerudung Indonesia Masih Kurang

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Heri Ruslan
Hijabers
Hijabers

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai kerudung merupakan salah satu bisnis yang berpeluang sangat besar. Dunia Muslim yang sangat luas membuat busana Muslim ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Namun, ia melihat kerudung Indonesia masih kurang promosi.

“Harus kita tingkatkan lagi promosinya,” ujar Gita di acara Indonesia Fashion Week (IFW), kemarin. Potensi kerudung bukan hanya di Indonesia, namun juga India dan Cina sebagai negara dengan jumlah penduduk paling banyak jumlah muslim juga sangat banyak. Belum lagi ditambah Timur Tengah dan Afrika, potensi kerudung sangat menjanjikan.

“Alhamdulilah kita telah dikenal sebagai salah satu produsen dan negara pemrakarsa busana Muslim yang piawai,” ujar dia. Keberhasilan perdagangan kerudung, kata dia, sangat tergantung pada kemampuan Indonesia mempromosikan busana Muslim.

Dalam acara IFW, dipamerkan lebih lebih dari 400 merk fesyen. Sekitar 200 desainer bergabung dalam event yang digagas oleh Kementerian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.

 

Menteri perindustrian MS Hidayat berharap ajang IFW sebagai titik awal agar Indonesia menjadi pusat mode tingkat Asia di tahun 2020 dan menjadi kiblat fashion dunia pada 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement