Jumat 24 Feb 2012 07:34 WIB

Berani Naikkan BBM, Harus Siap Juga Kenaikan Harga Impor

Rep: Dwi Murdaningsih / Red: Ramdhan Muhaimin
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Naiknya harga BBM akan mempengaruhi ekspor dan impor. Menteri perdagangan Gita Wijrawan mengungkapkan Indonesia harus bersiap jika terjadi kenaikan harga barang impor. 

Gita menjelaskan, Indonesia banyak mengimpor dari negara yang juga mengalami kenaikan harga. “Khususnya harga minyak dan komoditas lainnya. Kecuali kalau ada  produsen yang mampu dan ambil sikap untuk membanjiri pasar kita dengan produk yang bisa diproduksi secara murah,” ujar Gita, kamis (23/2).

Gita berharap kenaikan harga BBM tidak menurunkan daya saing yang berakibat turunnya ekspor. Ia mengungkapkan pemerintah masih mengukur sensitivitas akibat kenaikan BBM. Sensitifitas tak hanya diukur dari kemungkinan naiknya inflasi, namun dilihat dari sisi elastisitas demand. Kenaikan BBM ini ia pastikan akan mempengaruhi sektor riil. Namun, selama masih bisa diserap konsumen itu tidak jadi masalah. 

“Ini tentunya lagi dibahas,” katanya. Ia mengungkapkan sejauh ini kemendag belum memiliki ukuran pasti tentang nominal kenaikan BBM.

Kabanyakan Indonesia mengekspor sumber daya alam. Menurut Gita, ekspor ini tidak akan banyak dipengaruhi oleh kenaikan BBM. Namun, dari sektor manufaktur ia perkirakan akan cukup berpengaruh. Pada tahun 2011, Indonesia mengekspor senilai 203 juta USD. Gita mengungkapkan di tahun ini secara realistis agak sulit untuk melakukan peningkatan ekspor. Selain karena perekonomian dunia yang masih krisis, pemerintah juga masih mengkaji sejauh mana kenaikan BBM berdampak terhadap kapasitas dan daya saing sektor yang biasa dilakukan ekspor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement