Jumat 10 Feb 2012 21:33 WIB

Tetap Gaul tanpa Bikin Kantong Jebol, Bagaimana Caranya?

Rep: indira rezkisari/ Red: Endah Hapsari
Hitung gaji
Foto: dcrevealed.com
Hitung gaji

REPUBLIKA.CO.ID, Siapa juga yang menolak punya tas keluaran terbaru, baju-baju bermerek atau masuk dalam barisan penonton paling depan konser paling happening? Masalahnya, bagaimana caranya agar semua keinginan itu bisa terwujud tanpa bikin melarat dan terlilit utang?

Perencana keuangan dari QM Financial, Ligwina Hananto, mengatakan godaan terbesar golongan kelas menengah datang dari faktor gaya hidup. Dalam beberapa kasus godaan ini bahkan membuat seseorang mengabaikan kebutuhan yang lebih besar, seperti memiliki dana darurat, dana kesehatan, sampai dana pensiun bagi dirinya nanti. ‘’Kebiasaan konsumtif ini harus dihadapi,’’ tegasnya.

Bagaimana caranya? Ligwina menjawab, dengan mengatur pengeluaran per bulannya. ‘’Ukur pengeluaran, karena kebutuhan konsumtif itu sebenarnya bukan untuk dihilangkan,’’ katanya lagi. 

Ligwina kemudian memberi rumusan pengeluaran. Pastikan, setiap bulan ada uang yang ditabung atau diinvestasikan sebanyak 10 hingga 30 persen dari penghasilan. Rasio cicilan utang KPR atau kartu kredit juga hanya boleh paling banyak 30 persen. Pengeluaran rutin atau pengeluaran harian untuk makan, membayar gaji pembantu, sopir, ongkos transportasi dan lainnya mencapai 20 hingga 40 persen. Sisanya, atau sekitar 20 persen pendapatan baru boleh dialokasikan untuk kebutuhan gaya hidup.

Berarti kalau gaji Anda mencapai Rp 5 juta sebulan, jumlah yang boleh dipakai untuk nongkrong di kafe, ngopi di Starbucks, pergi bioskop, cuci rambut di salon, atau makan sushi di mal batasnya Rp 1 juta saja. Syukur kalau nominalnya bisa berkurang dan teralokasikan ke menabung atau berinvestasi.‘’Dana gaya hidup itu harus ada,’’ ucap Ligwina. 

Menurut dia, kebutuhan untuk bergaul itu sangat manusiawi. Kalimatnya berlanjut, sejatinya manusia harus tetap bisa menikmati hidupnya. ‘’Caranya dengan //enjoy// yang //smart//.’’

Jadi, selamat menikmati hidup. Bukan berarti ke salon, membeli aksesoris sepeda, atau menikmati sepotong kue coklat di kafe itu tidak boleh. Cuma jangan sampai anggaran untuk itu memakan anggaran lain yang lebih penting bagi, ya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement