REPUBLIKA.CO.ID, Nokia, Rabu (8/2) mengumumkan rencana untuk memangkas 4.000 pekerjanya di bagian pabrik. Langkah itu diambil demi penghematan dan meningkatkan efisiensi di sektor manufaktur perusahaan tersebut.
Pemutusan hubungan kerja itu bakal dilakukan di tiga pabriknya yang berlokas di Komarom, Hungaria, Reynosa, Meksiko dan Salo, Finlandia. Nokia kemudian akan memindahkan perakitan di pabrik-pabrik di Asia, di mana mayoritas pembuatan komponen dijalankan.
"Perpindahan perakitan produk ke Asia ditargetkan untuk mempercepat waktu ke pasar," ujar wakil presiden eksekutif perusahaan, Niklas Savander yang bertanggung jawab di divisi smartphone, dalam pernyataan resminya. "Bekerja lebih dekat dengan pemasok, kami yakini dapat membuat inovasi baru ke pasar lebih cepat dan terpenting lebih kompetitif
Saat ini, perusahaan yang berbasis di Espoo, Findlandia itu adalah mmanufaktur ponsel terbesar di dunia dalam kapasitas volume.
Bila dijalankan, PHK akan berpengaruh pada 7 persen lapangan kerja perusahaan secara global. Perusahaan berencana menyingkirkan 2.300 dari total 4.000 pekerja di Hungaria, 700 di 1000 karyawan Meksiko dan 1000 dari 1.700 pekerja di Salo.
Jumlah pengurangan karyawan di bagian pabrik sengaja untuk 'penurunan substansial' fungsi pabrik, demikian ungkap Nokia. Fasilitas tadi tidak akan lagi bertanggung jawab untuk perakitan produk, alih-alih akan fokus pada pembuatan smartphone sesuai permintaan khusus pelanggan Eropa dan Amerika Utara.
Pemotongan jumlah karyawan itu akan direalisasikan pada akhir tahun. Nokia berujar perusahaan akan memberi kompensansi dan bantuan, termasuk dukungan keuangan dan bantuan pencarian kerja.