Selasa 07 Feb 2012 08:17 WIB

Harga Minyak Dunia Melonjak, APBNP Dipercepat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ramdhan Muhaimin
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Krisis di Timur Tengah dan Eropa mendorong lonjakan harga minyak dunia. Pemerintah RI memprediksi kenaikan harga mninyak dunai akibat krisis hanya mencapai 90 dolar AS per barel. Namun ternyata, lonjakan harga minyak dunia menembus 100 dolas AS per barel. 

Pemerintah pun akhirny mempercepat pembahasan APBN Perubahan. Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H Legowo mengatakan, kemungkinan pembahasannya dilakukan Maret 2012.

Evita mengatakan tengah menunggu kajian pengendalian BBM subsidi yang menurut rencananya selesai pertengahan Februari 2012. "Sebelum Februari berakhir kita akan bertemu lagi dengan DPR. Jika APBNP dipercepat mungkin baru Maret," kata Evita kepada Republika, Senin (6/2).

Pengajian pembahasan BBM subsidi, kata Evita, dilaksanakan oleh tim khusus yang beranggotakan konsorsium perguruan tinggi dan Lemigas. Perguruan tinggi yang terlibat adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjajaran.

Terkait kajian pengendalian BBM subsidi tersebut, Evita memperkirakan kebijakan pengendalian nantinya tak berlaku nasional, mungkin hanya di Jawa dan Bali. Jika berlaku nasional, kata Evita, pemerintah mungkin akan mengajuan penetapan besaran subsidi untuk BBM.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, kata Evita, akan mempertimbangkan hasil kajian konsorsium. Berikutnya, Menteri ESDM akan memutuskan hasilnya dibawa ke sidang kabinet, dilaporkan ke Presiden, atau perlu pembahasan lanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement