REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perajin batik asli Kota Bogor mulai menggeliat dengan meningkatkan aktivitas dan perluasan pangsa pasar. Sasarannya adalah pasar lokal, nasional, dan internasional agar lebih dikenal masyarakat di Tanah Air dan mancanegara. Salah satu upaya yang mendukung peningkatan tersebut adalah dengan memperluas penggunaan batik di masyarakat.
"Untuk mengembangkan pangsa pasar tersebut, para pengusaha dan perajin juga berharap penggunaan batik menjadi bagian dari tradisi masyarakat," kata pengelola "Batik Tradisiku" Siswaya di Bogor, kemarin. Ia mengatakan, memasuki usianya yang ke-4, 'Batik Tradisiku' mampu mandiri dan terus mengembangkan pangsa pasar.
Pengenalan produk, kata dia, merupakan komitmen untuk pengembangan potensi dan peluang pasar. Dalam memperingati hari jadi "Batik Tradisiku" itu Siswaya mengundang sejumlah tokoh masyarakat dan budayawan untuk menghadiri sarasehan di galerinya di Jalan Salak Nomor 2 Tanah Sareal Kota Bogor.
Siswaya mengatakan, selama empat tahun, usaha batiknya berkembang pesat. Pada awal pembentukan 'Batik Tradisiku', pemasaran batik Bogor hanya dilakukan oleh Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) untuk seragam anggotanya. "Namun seiring perjalanan waktu, batik Bogor buatan rumah produksi 'Batik Tradisiku' telah dikenal masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pelanggan batik datang dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai negeri sipil hingga pelajar baik di kota maupun Kabupaten Bogor. Sebagian besar mereka sudah menggunakan batik Bogor. Harapannya tak hanya sebatas Bogor saja untuk penggunaan batiknya, namun diperluas lagi.
Siswaya menginginkan batik Bogor juga dikenal seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dapat memasuki pangsa pasar internasional.