REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Anggota DPR RI Arif Budimanta meminta pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi pembangunan yang dilakukan selama ini, karena terbukti tidak bisa mengurangi jumlah penduduk miskin.
"Kemiskinan di Indonesia disebabkan memusatnya pertumbuhan di kota serta kegagalan program kedaulatan pangan dan pendidikan," kata anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP itu di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kesalahan strategi pembangunan ini terihat dari pengeluaran penduduk miskin yang 73 persen didominasi oleh bahan makanan dengan rata-rata 30 persen untuk membeli beras.
"Artinya penduduk miskin sangat sensitif terhadap perubahan harga pokok makanan terutama beras. APBN yang memiliki fungsi stabilisasi harusnya dapat lebih dipacu lagi untuk dapat mengendalikan harga bahan-bahan makanan tersebut dengan cara mengenjot produksi beras serta bahan pangan lainnya dan industrialisasi perdesaan," katanya.
Dijelaskannya, apabila produktivitas pangan dan industrialisasi pedesaan digalakkan maka kemiskinan di pedesaan akan menurun secara signifikan.
Saat ini populasi penduduk miskin dua kali lipat lebih banyak di desa sebesar 18,97 juta orang, dibandingkan di kota yang berjumlah 10,59 juta.