Selasa 06 Dec 2011 19:24 WIB

Pemerintah Siapkan Rp 900 Miliar Untuk Konversi BBM

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Antrian warga yang akan membeli BBM (ilustrasi).
Foto: fariedwijdan.wordpress.com
Antrian warga yang akan membeli BBM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada 2012, pemerintah menganggarkan Rp 900 miliar untuk program konversi BBM ke gas. Sementara itu, PT Pertamina Gas (Pertagas) melaksanakan program konversi dengan membangun satu SPBG induk dan empat SPBG pendukung di Jakarta.

Direktur Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan, Askolani, menyatakan pemerintah menganggarkan Rp 900 miliar untuk program konversi BBM ke gas. “Dana tersebut akan dialokasikan ke DIPA Kementerian ESDM,” katanya, Selasa (6/12).

Alokasi dana tersebut diikuti dengan perancanganan sejumlah rencana aksi. Rencana aksi tersebut antara lain, studi Pengelolaan konversi BBM ke bahan bakar gas untuk transportasi umum. Studi strategi pengurangan Subsidi BBM hingga 2014. Penyiapan infrastruktur untuk konversi BBM ke bahan bakar gas. Selain itu, menyusun front end engineering and design (FEED) dan detail engineering design for construction (DEDC).

Pemerintah pun, lanjutnya, menyiapkan paket program konversi, yang terdirri dari paket compressed natural gas (CNG ) dan paket Liquified Gas for Vehicle (LGV). Paket CNG terdiri dari penyediaan satu Mother Station (Stasiun Induk), tiga unit Daughter Station (Stasiun Cabang), dan satu bengkel BBG.

Selanjutnya, untuk bimbingan teknisi dan penyediaan converter kit sebanyak 300 unit. Sedangkan paket LGV terdiri dari penyediaan storage LGV, dispenser, bengkel BBG, bimbingan teknis, dan converter kit sebanyak 200 unit.

Bila program konversi tersebut sukses, pemerintah dapat mengurangi beban subsidi setiap tahunnya. Hal ini, kata Askolani, bukan tidak mungkin terjadi. Pemerintah telah pernah berhasil dalam melakukan konversi minyak tanah ke LPG beberapa tahun lalu. "Saat itu, pemerintah mampu berhemat hingga Rp 39,17 triliun. Jadi, konversi kali ini pun harusnya berhasil,” harapnya.

Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas), Gunung Sutardjo Hadi, menyatakan untuk mendukung program konversi tersebut, tahun depan Pertamina berharap dapat membangun dan mengoperasikan SPBG untuk keperluan transjakarta. SPBG ini akan berkapasitas empat MMCFD per hari.

Stasiun tersebut terdiri dari satu Mother Station (SPBG induk) dan empat SPBG pendukung. “Saat ini kami masih kesulitan mencari lahan yang dibutuhkan,” katanya. Padahal dia berharap SPBG ini sudah dapat berjalan sepenuhnya (on stream) pada pertengahan 2012.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement