REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Pemerintah menargetkan untuk membangun lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga 2014. KEK itu diharapkan bisa meningkatkan perekonomian di kawasan dan menyejahterakan masyarakat. Pada 2011, dua KEK akan ditargetkan ada dua KEK.
Hal itu disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai memimpin rapat koordinasi tentang KEK di Kemenko Perekonomian, Jumat (28/10). Rapat tersebut mendengarkan laporan tim yang melakukan evaluasi dari masukan-masukan yang ada.
"Ada 65 masukan dari pemda maupun dari pihak badan usaha yang mengajukan untuk jadi KEK," kata Hatta. Dari 65 KRK itu, tim telah melakukan seleksi sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah ada yang diatur dalam Undang-Undang, PP, dan Perpres tentang kategori KEK.
Menurut Hatta, dari 65 itu diindikasikan ada sekitar delapan yang memenuhi atau katakankah berpotensi untuk dikembangkan jadi KEK. Pada 2011, pemerintah menargetkan dua KEK, kemudian sampai 2014 itu lima KEK. Penetapan KEK itu, ujar Hatta, harus melalui PP.
"Selama ini, dari dari laporan, maka Sei Mangke (Sumut) dan Tanjung Lesung (Banten), sebagai daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan di 2011," kata Hatta. Selain itu, KEK lain yang ditargetkan ditetapkan pemerintah hingga 2014 adalah Mandalika di Sulawesi, Bitung di Nusa Tenggara Barat, dan satu KEK di Kalimantan.
"Semuanya itu yang sudah kita indikasikan di dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), sudah ada indikasi dalam MP3EI itu kita lihat," ujar Hatta. Dia menambahkan, Sei Mangke dan Tanjung Lesung memiliki basis ekonomi sendiri.
Menurut Hatta, Sei Mangke itu di samping basisnya PT Perkebunan Nusantara dan industri berbasis kimia, ternyata juga Unilever telah menetapkan investasinya ke depan tidak di Jawa, tapi di Sei Mangke. Hal itu merupakan hasil rapat board of director Unilever di Indonesia.
Sementara, Tanjung Lesung itu basisnya adalah kawasan wisata terpadu di areal 1.000 hektare lebih. "Itu kita harapkan bisa membangun kawasan selatan Banten yang sangat tertinggal dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan di daerah itu yang masih sangat tertinggal," katanya.
KEK Mandalika, kata Hatta, merupakan daerah yang sangat potensial karena sudah ada Bandara Internasional Lombok yang baru saja diresmikan. Nilai investasi KEK Mandalika itu tiga miliar dolar AS. KEK Mandalika menjadi gerbang timur pelabuhan.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur Lucky Eko mengatakan, nilai investasi di KEK Sei Mangke sebesar Rp 5,7 triliun, sedangkan pada KEK Tanjung Lesung Rp 3,8 triliun. "PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) saya kira dua-duanya, saya tidak tau persis berapa komposisinya, tetapi mungkin lebih banyak PMA," katanya.
Dia menambahkan, KEK Tanjung Lesung berkaitan dengan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). "Kalau nanti memang ternyata JSS itu betul-betul akan dikembangkan, itu kan daerah Banten akan menjadi salah satu tarikan yang sangat besar. Nah, dengan adanya Tanjung Lesung juga bisa membantu, Lampung dan Banten akan berkembang," katanya.