Selasa 18 Oct 2011 18:44 WIB

Adaro Akuisisi Bukit Enim Energi

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk mengakuisisi 46 persen saham PT Bukit Enim Energi melalui anak perusahaannya PT Alam Tri Abadi. Perusahaan tambang ini mengucurkan dana senilai 46 juta dolar AS, guna menguasai saham perusahaan yang terletak di Sumatera Selatan tersebut dari Lucky Star Corporation, Oriental Holdings Ltd, and BrightPath Corp.

Menurut Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, investasi perusahaan tersebut pada Bukit Enim Energi merupakan cara untuk membuka potensi batubara. “Akuisisi ini bersama dengan dua akuisisi lain yang telah diumumkan sebelumnya, merupakan bagian dari komitmen kami untuk mengembangkan cadangan batu bara di wilayah ini, dan pada saat yang bersamaan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat setempat,” katanya Selasa (18/10).

Ia mengaku investasi ini akan membantu Adaro mencapai visi untuk menjadi kelompok perusahaan tambang dan energi yang terkemuka di Indonesia. Bukit Enim Energi merupakan perusahaan pertambangan batu bara yang tengah mengembangkan proyek batu bara greenfield di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Bukit Enim Energi adalah  pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) selama 20 tahun yang berlaku sejak Maret 2011 dan mencakup area seluas 11,130 hektar. Area ini memiliki jaringan transportasi lokal, yang akan melengkapi akuisisi perusahaan logistik batu bara di Sumatera Selatan yang baru-baru ini dilakukan oleh Adaro Energy.

“Adaro Energy telah melakukan uji kelayakan geologis sebelum menyelesaikan proses pembelian dan berpendapat bahwa IUP ini memiliki potensi pertambangan batu bara terbuka,” ujarnya. Bahkan perusahaan ini menunjuk Marston, konsultan pertambangan internasional, guna membantu melakukan studi potensi geologi batu bara, yang menjadi dasar dilakukannya penilaian atas proyek ini.

“Dibutuhkan kegiatan pengeboran tambahan dan juga analisis batu bara sebelum pernyataan mengenai sumber daya dan cadangan yang sesuai dengan JORC dapat diterbitkan,” katanya lagi. Kegiatan pengeboran dan analisis batu bara untuk mendukung pernyataan JORC akan dilakukan pada 2012.

Ia beranggapan Bukit Enim Energi merupakan salah satu dari beberapa peluang akuisisi yang sejalan dengan pertumbuhan organic perusahaan tersebut. Ia menilai Bukit Enim Energi bakal membantu Adaro untuk mencapai kapasitas produksi 80 juta ton per tahun dalam jangka menengah di Indonesia.

Akuisisi ini menjadikan Adaro Energy memiliki 61,04 persen saham Bukit Enim Energi. Sedangkan sisa saham, masih dimiliki PT Pamapersada Nusantara sebesar 20 persen, PT Triputra Utama Selaras sebesar 13,92 persen  dan PT Bumi Alam Sejahtera sebesar 5,04 persen.

Pamapersada merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki PT United Tractors Tbk. Perusahaan ini merupakan salah satu kontraktor pertambangan yang telah lama menjalin kerjasama dengan Adaro dan juga salah satu kontraktor paling penting yang dimiliki oleh Adaro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement