REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penanganan sistem perbenihan di Indonesia masih belum optimal. Tingkat produksi benih saat ini baru mampu memenuhi separuh dari kebutuhan nasional. Padahal, untuk mencapai swasembada pangan, seperti surplus beras sepuluh juta ton, pemerintah membutuhkan 514 ribu ton benih padi, jagung, dan kedelai hingga 2014.
Rinciannya, subsektor tanaman pangan membutuhkan benih padi sebanyak 349 ribu ton, jagung (92 ribu ton), dan kedelai (73 ribu ton). “Benih yang tersedia baru separuh dari masing-masing komoditi,” kata Menteri Pertanian Suswono kepada Republika di Padepokan Silat TMII Jakarta, Selasa (11/10).
Untuk mendukung produksi komoditas hortikultura dan perkebunan, Suswono mengaku masih banyak menggunakan benih impor. Contohnya impor benih jagung tujuh bulan terakhir hingga Juli 2011. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai transaksinya mencapai 5,23 juta dolar AS. Jumlah benih jagung impor pada periode tersebut sebesar 3,80 ton.