Selasa 04 Oct 2011 11:06 WIB

Sepuluh BUMN Merugi, Hatta Mengaku Khawatir

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Hatta Radjasa
Foto: Antara
Hatta Radjasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengeluhkan masih adanya BUMN yang terus merugi. Saat ini tercatat ada 141 BUMN, namun yang sudah memiliki laba hanya 131 BUMN, sedangkan sudah bisa menghasilkan deviden sebanyak 67 BUMN.

"Ada sepuluh yang rugi terus," kata Hatta dalam Seminar 60 Tahun Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Hotel Darmawangsa, Selasa (4/10). Dia mengatakan, masih banyak Pekerjaan Rumah yang harus diselesaikan oleh BUMN.

Menurut Hatta, peningkatan kinerja BUMN harus diakselerasi. Saat ini, kinerja BUMN masih terus meningkat, tapi namun harus terus belum baik lagi. Aset seluruh BUMN ini sudah mencapai 30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kalau dievaluasi lagi, saya yakini di atas Rp 3.000 triliun aset BUMN kita, itu kekuatan luar biasa kalau kita bisa benahi," kata Hatta.

Menurut dia, capital expenditure BUMN sudah di atas Rp 200 triliun. Jumlah itu lebih besar dari belanja pemerintah di APBN. Jika BUMN bisa menghemat dua persen saja, akan ada dana Rp 20 triliun untuk membangun infrastruktur.

Hatta mengatakan, seharusnya BUMN dibiarkan melakukan aksi korporasi yang leluasa seperti perusahaan swasta. Hanya dengan cara itu BUMN bisa menjadi perusahaan berkelas dunia. Saat ini, BUMN masih dibatasi dengan berbagai macam peraturan perundangan-undangan dalam melaksanakan aksi korporasinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement