REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Argentina harus menyelesaikan sengketa dengan kreditor-kreditornya jika ingin memperoleh dukungan Amerika Serikat di Bank Dunia dan Inter-American Development Bank (Bank Pembangunan Amerika), juru bicara pemerintah AS mengatakan Rabu.
Pemerintah AS telah "telah mendorong Argentina untuk menyelesaikan klaim arbiter yang ditunda di Pusat Penyelesaian Perselisihan Investasi dan juga mengambil langkah yang diperlukan untuk secara penuh dan meyakinkan menormalkan hubungan dengan kreditor," kata Victoria Nuland, juru bicara Departemen Luar Negeri, dalam sebuah konferensi pers di Washington.
Pusat Internasional untuk Penyelesaian Perselisihan Investasi (International Center for Settlement of Investment Disputes-ICSID) adalah lembaga internasional otonom dengan link ke Bank Dunia dan
Dua puluh lima kasus terhadap Argentina saat ini diajukan di ICSID tersebut. Pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri itu datang seminggu setelah pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa Washington akan menentang setiap bantuan untuk Argentina dari Bank Dunia dan Inter-American Development Bank (IDB) selama pihaknya menganggap negara itu telah gagal memenuhi kewajibannya.
"Kami akan terus untuk memilih 'tidak' untuk pinjaman ke Argentina di MDB (bank-bank pembangunan multilateral)," kata Asisten Menteri Keuangan AS untuk Pasar Internasional dan Pembangunan, Marisa Lago pada sidang Senat.
Amerika Serikat adalah pemegang saham terbesar di Bank Dunia dan IDB, tetapi penentangannya tidak akan cukup untuk memblokir pembiayaan proyek. Marisa Lago mengatakan kepada para senator bahwa seorang pejabat AS telah menentang pinjaman IDB sebesar 230 juta dolar AS untuk daerah pedesaan di Argentina pada 14 September.
Pinjaman itu disetujui, namun suara AS "mengirimkan sebuah pesan yang kami nilai ICSID, kami percaya bahwa negara-negara perlu untuk hidup sampai kewajiban-kewajiban internasional mereka diselesaikan," katanya.
Argentina menyatakan default (gagal bayar) utang publiknya pada Desember 2001. Anggota parlemen AS dan kelompok kreditor AS telah meminta pemerintahan Presiden Barack Obama untuk meningkatkan tekanan pada Buenos Aires agar menyelesaikan tunggakan utangnya.
Beberapa anggota parlemen AS telah mempertanyakan apakah dana pembayar pajak AS harus digunakan untuk membiayai lembaga-lembaga multilateral yang memberikan pinjaman kepada sebuah negara yang sengaja mengabaikan keputusan pengadilan AS yang memerintahkan untuk membayar utang-utangnya.