REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kepada para pelaku pasar agar tidak perlu panik dalam menghadapi pengaruh dampak krisis finansial di Eropa, karena fundamental perekonomian Indonesia masih cukup kuat.
"Saya ingin sampaikan kepada kawan-kawan, pesannya adalah bahwa kita tidak perlu panik," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat. Hatta menjelaskan saat ini tidak ada negara yang tidak mewaspadai dampak krisis finansial tersebut, termasuk Indonesia. Untuk itu pemerintah dan Bank Indonesia telah menyiapkan berbagai instrumen agar ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga.
"Instrumen yang dilakukan oleh BUMN, yang kita sebut dengan 'buyback' untuk menjaga stabilisasi dari pasar SUN dan sebagainya. Kita ingin menunjukkan bahwa pemerintah sangat siap, ini bahkan men'challange' saya bahwa siapa yang melepas SUN dan ternyata tidak banyak yang melepas itu," ujarnya.
Hatta juga optimistis Indonesia mampu bertahan dari potensi krisis, karena ketergantungan ekonomi terhadap perekonomian global makin mengecil. Hal tersebut ditandai dengan rasio ekspor terhadap PDB yang tiap tahun menurun.
"Yang menggembirakan kita, kalau pada tahun 90-an itu rasio ekspor terhadap PDB kita masih 30an persen, sekarang itu rasionya terus menurun sekitar 26 persen. Artinya ketergantungan ekonomi kita kepada global itu makin menciut, artinya pasar domestik kita menguat," ujarnya.
Pertumbuhan pasar domestik, lanjut Hatta, merupakan salah satu kunci utama agar mesin-mesin produksi tetap berjalan sehingga sektor industri manufaktur meningkat dan memberikan kontribusi besar kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ekspor kita itu volumenya besar, tapi terhadap rasio PDB kecil, menurun terus. Artinya ada sumbangan pasar domestik yang tumbuh, itu artinya 'purchasing power' meningkat, ada kekuatan pasar domestik membesar," katanya.
Untuk itu, diharapkan agar impor yang masuk ke Indonesia tidak hanya berupa barang jadi namun juga bahan baku sehingga dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. "Oleh sebab itu pasar domestik ini jangan sampai dimasuki oleh barang-barang impor saja, harus kreatif meningkatkan mesin-mesin produksi industri kita untuk memenuhi pasar domestik."