REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso memastikan cadangan beras Bulog mampu memenuhi kebutuhan lima bulan ke depan. "Bulog juga masih terus mengusahakan penyerapan beras dalam negeri," katanya kepada wartawan di Jakarta, kamis (15/9).
Meskipun, Ia mengakui serapan beras semester kedua ini terbilang rendah. Berdasarkan pengalaman, angka serapan beras menurun pada Juni–Juli akibat berakhirnya panen raya.
Sekitar 60 persen penyerapan terjadi pada Februari–Juni. Sisanya pada panen Juli-Agustus. "Penyerapan tahun ini lebih baik," tegas Sutarto.
Pada 2010, Bulog hanya mampu menyerap seribu ton beras perhari. Sedangkan tahun ini angkanya mencapai empat ribu ton perhari. Total serapan Bulog hingga saat ini, kata Sutarto sudah ada 1,5 juta ton.
Pengecekan beras di daerah-daerah, khususnya di non sentra produksi seperti Papua terus dilakukan. Sutarto mengatakan, Bulog melakukan pengecekan dua kali dalam sehari. Sejauh ini, pemantauan di Papua misalnya, menunjukkan rata-rata cadangan berasnya mencukupi empat bulan ke depan.
"Seperti misalnya di Papua nilainya 3,4 bulan. Kalau sekarang rata-rata tiap daerah cukup untuk 4 bulan ke depan," ungkapnya. Bagi daerah yang cadangannya tak cukup minimal tiga bulan, Bulog langsung mendistribusikan berasnya ke daerah tersebut.