Jumat 19 Aug 2011 19:13 WIB

Carrefour tak Gentar Hadapi Ancaman Mogok Karyawan

Rep: Ismail Lazarde/ Red: Johar Arif
Carefour
Foto: Republika/Panca
Carefour

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah karyawan PT Carrefour Indonesia berencana melakukan mogok kerja pada Jumat hingga Ahad (26-28/8) pekan depan. Rencana aksi yang akan dihelat beberapa hari menjelang Lebaran tersebut dipicu sejumlah permasalahan antara pekerja dan pihak manajemen.

Pekerja kesal lantaran sejumlah tuntutan mereka terhadap perusahaan selalu kandas dan tak membuahkan hasil. Sementara itu, pihak manajemen berpendapat ancaman mogok kerja hanya dilontarkan sebagian kecil karyawan. Manajemen pun menjamin operasional seluruh gerai Carrefour akan berjalan normal kendati aksi mogok berlangsung.

Salah satu pengurus Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI), Bonaventura, mengatakan aksi mogok terpaksa dilakukan karena perundingan terkait Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara karyawan dan manajemen selalu berujung buntu. “Deadlock terus sudah lama, sejak tahun 2009,” kata Bonaventura di Jakarta, Jumat (19/8).

Selain masalah PKB, kata Bonaventura, perihal penggunaan sistem kontrak yang diberlakukan kepada karyawan pada posisi operasional dinilai tidak berpihak pada kesejahteraan karyawan. Menurut Bonaventura, sistem kontrak kerja yang berlaku terus-menerus dan berulang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. “Pekerjaan yang sifatnya tetap dan terus-menerus tidak bisa pakai sistem kontrak,” ujar Bonaventura.

Kepala Komunikasi Eksternal dan CSR PT Carrefour Indonesia Hendrik Adrianto mengatakan, selama ini manajemen perusahaan tidak pernah memandang rendah karyawan. Setiap bentuk komunikasi dan aspirasi karyawan senantiasa berujung pada negoisasi. “Tapi memang semua ini kan belum final, masih negoisasi terus,” ujar Hendrik.

Hendri melanjutkan, karyawan yang mengajukan tuntutan dan rencana aksi mogok kerja hanya sekitar 700 karyawan dari hampir 12 ribu seluruh karyawan Carrefour. “Jumlahnya sedikit tapi tetap kita sikapi serius, kan mereka juga karyawan Carrefour.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement