Rabu 17 Aug 2011 18:34 WIB

Razia Subuh Temukan Daging Busuk

Rep: Edy Setiyoko/ Red: cr01
Daging busuk (ilustrasi)
Foto: parepare.net76.net
Daging busuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN – Tim gabungan Pemkab Klaten masih terus gencar menggelar razia daging di pasar tradisional. Setelah menemukan empat kilogram hati yang busuk di Pasar Manisrenggo, kini tim kembali menemukan 20 kilogram daging busuk di Pasar Gede Klaten Kota.

Bahkan dalam razia tersebut tim gabungan berhasil memergoki kurir yang mengirim daging tersebut. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, razia tim gabungan dari Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Satpol PP dilakukan usai Subuh. Razia yang dinamakan razia subuh tersebut menyisir tiga pasar yaitu Pasar Gede Klaten Kota, Pasar Jatinom dan Pasar Ngawen.

Saat menyisir di Pasar Gede Klaten Kota, petugas dikejutkan dengan kedatangan kurir yang membawa daging dari Ampel Kabupaten Boyolali. Daging tersebut kemudian diserahkan kepada pedagang di pasar yang bernama Ngatiyem, warga Desa Jetis, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

"Saat itulah, kami langsung memeriksa daging yang  berasal dari jagal di Boyolali tersebut. Ternyata saat dimintai surat keterangan sang kurir  tidak dapat menunjukkan kepada petugas. Kami kemudian curiga dengan kondisi daging tersebut," ujar Triyanto, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Pertanian.

Petugas kemudian memeriksa puluhan kilogram daging yang dikirim. Hasilnya cukup mengejutkan ternyata ada sekitar 20 kilogram daging yang tidak layak konsumsi (busuk). Daging tersebut berada ditengah yaitu dicampur dengan daging yang masih sehat.

Triyanto menjelaskan, daging yang busuk tersebut memiliki ciri warna agak pucat dan tidak terlihat segar. Masih terdapat darah yang cukup banyak yang menempel pada daging. Selain itu baunya lebih menyengak dibandingkan daging sehat.

"Tentu saja, temuan ini membuat tim terkejut karena sehari sebelumnya juga ditemukan hati busuk dan jeroan yang dicampur formalin. Kami kemudian meminta kurir untuk membawa pulang daging busuk tersebut agar tidak beredar di pasaran," tambahnya.

Triyanto mengungkapkan, jika dilihat dari daging busuk yang ditemukan diperkirakan daging tersebut berasal dari sapi yang sudah tidak sehat. Sehingga saat dikonsumsi oleh masyarakat membahayakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement