Jumat 22 Jul 2011 19:20 WIB

Pengamat Migas: Pemerintah tak Berani Naikkan BBM

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Krisman Purwoko
Antrian warga yang akan membeli BBM (ilustrasi).
Foto: fariedwijdan.wordpress.com
Antrian warga yang akan membeli BBM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat migas Sofyano Zakaria menilai pemerintah tidak memiliki keberanian untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Premium. Padahal, kenaikan harga BBM sudah tidak bisa dihindari akibat disparitas harga yang besar. Pemerintah masih mementingkan citra ketimbang keseimbangan anggaran.

 

"Kementerian Keuangan dan DPR sebenarnya sudah memberi peluang menaikkan harga BBM," kata Sofyano, Jumat (22/7). Dia menyampaikan hal itu menanggapi nilai subsidi BBM yang naik pada APBNP 2011. Kenaikan harga BBM sebenarnya sudah didukung oleh undang-undang, sehingga pemerintah punya dasar yang kuat.

Sejak awal, kata Sofyano, subsidi BBM merupakan kebijakan yang tak tepat. Subsidi tersebut tidak bisa dijamin bisa diterima oleh orang-orang yang membutuhkan. Hingga kini, BBM subsidi jenis Premium masih banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang mampu, sehingga anggaran subsidi seharusnya dibatasi.

Sofyano mengkritik langkah pemerintah yang fokus pada penyelundupan dan penghematan BBM. "Imbauan untuk mengurangi subsidi Premium itu tidak ada dampaknya," kata dia. Untuk kondisi di Indonesia, sulit agar bisa mematuhi sebuah imbauan karena Undang-Undang  saja bisa dilanggar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement