REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp2 triliun pada tahun 2012, naik dibandingkan dengan capex tahun 2011 sekitar Rp1,7 triliun.
"Capex tahun depan (2012) akan lebih tinggi dibanding sebelumya," kata Corporate Secretary PGE, Adiatma Sardjito, di sela seminar "Memasuki Era Energi Baru dan Terbarukan untuk Kedaulatan Energi Nasional" yang diselenggarakan Kadin Indonesia, di Jakarta Convention Center, Kamis (14/7).
Menurut Adiatma, pada tahun 2012 proyek yang akan dikembangkan yaitu PLTP Ulu Belu unit 1 dan 2 atau masing-masing 1 x 55MW dengan investasi sekitar Rp385 miliar. "Pada 2012 setidaknya terdapat penambahan kapasitas panas bumi sebesar 110MW," katanya.
Sementara hingga akhir tahun 2011 anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini menambah kapasitas panas bumi hingga 292MW dari tujuh proyek baru. "Yang paling terakhir dikembangkan pada tahun ini adalah PLTP Lahendong 4 berkapasitas 1 x 20MW yang diharapkan beroperasi mulai Oktober 2011, setelah sebelumnya sudah mengoperasikan Lahendong unit 1, 2 dan 3," katanya.
Selain itu, diutarakan Adiatma, PGE juga akan mengembangkan PLTP Ulu Belu 3 dan 4 masing-masing berkapasitas 1 X 55MW, PLTP Lumut Balai 4 X 55MW.
Untuk pendangan pengembangan PLTP Ulu Belu tersebut selain berasal dari internal PGE juga akan mencari dari sumber luar negeri berupa pinjaman lunak lembaga multilateral Japan International Cooperation Agency (JICA), sedangkan untuk PLTP Lumut Balai dari World Bank.
"Tidak ada komitmen seberapa nilai pendanaan dari mereka, namun mereka (investor) sudah sepakat untuk membicarakan pembiayaannya," katanya.
Ditambahkan Adiatma, proyek PLTP PGE sebagian besar atau 90 persen berlokasi di Sulawesi Utara karena kawasan ini bagus untuk pengembangan panas bumi.
Hingga tahun 2014 PGE menargetkan memiliki kapasitas pembangkit berbasis panas bumi hingga 2.022MW. Saat ini perusahaan memiliki kapasitas sekitar 1.194MW dengan mengelola 15 wilayah kuasa pengusahaan panas bumi.
Menurut data BP Statistical Review Juni 2011 konsumsi penggunaan energi terbarukan terutama dari energi angin, panas bumi, tenaga surya, biomas, dan tenaga air di kawasan Asia Pasifik baru mencapai 32,6 juta ton setara minyak. Konsumsi Indonesia sendiri baru mencapai 2,1 juta ton setara minyak pada 2010.