Jumat 10 Jun 2011 15:25 WIB

Australia Hentikan Impor Sapi, Produsen Makanan tak Cemaskan Kenaikan Harga

Rep: Ichsan Emrald/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Fransiscus Welirang menyatakan perusahaannya tak khawatir dengan ancaman kenaikan harga daging sapi setelah Australia menghentikan pengiriman komoditas tersebut. Ia meyakini pemerintah telah menjamin ketersediaan stok daging untuk industri dan masyarakat

‘’Saya rasa harga tetap normal,’’ ucapnya yang juga Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia kepada Republika, Jumat (10/6). Apalagi selama ini menurutnya harga daging masih cukup stabil.

Sejauh ini menurutnya masyarakat tak perlu khawatir dengan peningkatan harga daging, hal ini karena justru penghentian sementara ini bisa mengangkat peternak lokal.

Selain Fransiscus, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Franky Sibarani menyatakan saat ini pengusaha tak takut kenaikan harga dan kelangkaan daging sapi. Pasalnya Pemerintah sudah menyatakan kalau sapi dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.

Akan tetapi yang menjadi masalah ialah selama ini produsen seratus persen menggunakan daging impor sebagai bahan baku produknya. Pasalnya kontuinitas dan kualitas daging impor lebih stabil.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar Pemerintah Indonesia berani membuka keran impor dari negara lain seperti Brasil atau Amerika Serikat. Selama ini Indonesia tak bisa mengimpor dair negara lain karena  Undang-undang nomor 18 tahun 2009 tentang kesehatan dan peternakan hewan.

Dalam aturan itu Indonesia menggunakan sistem berdasarkan negara. Artinya hanya negara yang dijamin bebas dari penyakit mulut dan kuku yang bisa mengirim impor ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement