REPUBLIKA.CO.ID, JIMBARAN - Presiden Asian Development Bank (ADB) Haruhiko Kuroda mengingatkan Indonesia mengenai perkembangan situasi global, seperti inflasi dan harga pangan. Meski demikian, Kuroda yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia berlangsung positif dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu didasari kondisi makro ekonomi Indonesia dalam kondisi baik.
Demikian salah satu hasil pertemuan Kuroda dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ruangan Puri Kencana III Hotel Bali Intercontinental Resort, Jimbaran, Bali, Jumat (8/4) malam. Setelah bertemu Kuroda, Presiden menerima managing director Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati. Keduanya berada di Bali memenuhi undangan ASEAN Financial Ministers Meeting (AFMM) ke-15 di Nusa Dua.
"ADB juga menyampaikan perkembangan situasi global, tantangan-tantangan yang dihadapi, seperti harga pangan yang tinggi, kemudian oil price, inflasi," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai mendampingi Presiden menemui dua perwakilan lembaga internasional itu. Hal yang sama juga disampaikan Sri Mulyani.
Hatta mengatakan, Sri Mulyani mengingatkan tiga tantangan, yakni harga pangan, oil price yang tinggi, juga inflasi. "Ini juga mungkin World Bank mengatakan pertumbuhan global itu akan terkoreksi sekitar 0,2 hingga 0,3 persen global growth jadi itu sementara," katanya. Sedangkan, ADB mengatakan Indonesia salah satu negara yang mengalami pertumbuhan yang baik.
"Pak Kuroda (Presiden ADB) yakin Indonesia akan tumbuh terus dalam beberapa tahun ke depan terus positif, meningkat pertumbuhannya, kemudian keadaan makro ekonomi kita baik serta pengelolaan keuangan kita yang sangat prudent," kata Hatta. Dia memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat. Pada 2010, proyeksinya 5,8 persen dan pertumbuhannya 6,1 persen. Sedangkan, 2011 exercise-nya 6,4 persen, tapi outlook orang banyak mengatakan sekitar 6,5-6,7 persen.
Hatta mengatakan, ADB dan Bank Dunia akan membantu masterplan infrastruktur Indonesia yang mendukung konektivitas. "Connectivity merupakan pilar utama di dalam percepatan ekonomi kita dan mengintegrasikan sektor regional di dalam enam koridor menjadi satu dengan mengembangkan value added (nilai tambah)," katanya.
Dalam menjalankan rencana itu, ADB bisa memberikan bantuan langsung kepada BUMN atau swasta. "Oleh sebab itu, kita manfaatkan dan saya sudah diminta Bapak Presiden untuk nanti berbicara dengan ADB dan World Bank," ujar Hatta.