REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA-- Harga minyak dunia Jumat masih bertahan berada di atas tingkat tinggi beberapa tahun pada Jumat. Ini akibat ketegangan yang masih berlanjut di dunia Arab dan juga penangguhan pemilihan umum di Nigeria, produsen minyak mentah terbesar Afrika.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Mei naik 55 sen ke posisi 110,85 dolar AS per barel setelah mencapai tingkat tertinggi-nya dalam dua setengah tahun di perdagangan Amerika Serikat, Kamis.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei menguat 38 sen menjadi 123,05 dolar per barel. "Tingkat tinggi sekarang untuk minyak mentah terutama didukung oleh ketegangan di Timur Tengah dan juga pemilihan umum di Nigeria," kata Chen Xin Yi, analis komoditas pada Barclays Capital.
Pasar telah mendapat tekanan oleh ketegangan di kawasan Timur Tengah produsen minyak dan juga Afrika Utara, di mana para penguasa di bawah ancaman ketidakpastian situasi akibat tergulingnya para pemimpin Tunisia dan Mesir.
Negara-negara Teluk juga mendapat tekanan atas serangan terhadap Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, dengan menyebutkan mereka diperkirakan diberhentikan menyusul protes berdarah yang sudah berlangsung dua setengah bulan lebih.
Pada Kamis, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa permintaan minyak mentah melampaui pertumbuhan pasokan global, suatu pertanda bahwa akan mengakibatkan harga minyak bertahan lebih tinggi dalam jangka panjang.
"Kenaikan yang masih berlanjut dalam harga minyak selama dasawarsa terakhir menunjukkan bahwa pasar-pasar minyak global telah memasuki suatu periode semakin langka," kata IMF dalam sebuah laporan mengenai ekonomi global.