REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP - General Manajer Pertamina RU IV Cilacap, Bambang Haryanto mengaku selama terjadi kebakaran di tangki komplek kilang minyak Cilacap, proses pengolahan minyak mentah menjadi premium, solar, kerosine dan Avtur, telah dihentikan sementara.
Pernyataan Bambang ini, sekaligus membantah pernyataan-pernyataan pejabat-pejabat Pertamina sebelumnya, yang menyatakan bahwa kilang minyak Cilacap masih tetap beroperasi selama kebakaran. Sebelumnya, beberapa pejabat Pertamina selalu menegaskan bahwa kebakaran tidak sampai mengganggu proses produksi.
''Demi pertimbangan keamanan dan agar kita fokus pada upaya pemadaman, pada hari pertama kita memang menshutdown kilang 1,'' kata Bambang Harijanto, dalam konferensi pers yang disampaikan bersama Presiden Direktur/CEO Pertamina, Karen Agustiawan, Rabu (6/4) petang.
Namun ketika terjadi eskalasi kebakaran pada hari ketiga terjadinya musibah kebakaran, yakni Selasa (5/4), Bambang mengaku kilang kedua juga terpaksa dihentikan, sehingga seluruh kilang yang ada di Pertamina RU IV benar-benar berhenti operasi. ''Semua langkah ini kita ambil demi pertimbangan keamanan, dan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur),'' katanya.