Jumat 25 Mar 2011 06:31 WIB

Harga Minyak Stabil di Tengah Berlangsungnya Konflik Timteng

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Harga minyak mentah sedikit berubah pada Kamis waktu setempat, karena Jepang berbalik ke arah pemulihan ekonomi dan pertempuran yang sedang berlangsung di Libya

memberi beberapa sinyal baru kepada pedagang, sementara data ekonomi Amerika Serikat mengewakan. Di bursa Nymex per barel West Texas Intermediate atau minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei menyusut 15 sen menjadi 105,60 dolar AS.

Di London, patokan minyak mentah Brent North Sea bertambah 15 sen menjadi 115,72 dolar AS per barel. "Kami berlari ke dalam beberapa profit taking (ambil untung)," kata John Kilduff dari Again Capital.

"Apa yang menghantui pasar sepanjang hari adalah laporan barang tahan lama yang mengecewakan dan bearish." Data pemerintah AS untuk Februari menunjukkan penurunan 0,9 persen dalam pesanan pabrik, terutama karena permintaan lebih rendah untuk mesin -- sebuah barometer pertumbuhan ekonomi -- dan untuk peralatan pertahanan.

Penurunan mengejutkan ekonom yang memperkirakan pesanan itu meningkat. "Kami memperkirakan rebound besar dan kuat setelah badai salju menekan pesanan inti pada Januari," kata Ian Shepherdson dari High Frequency Economics.

Tetapi sedikit berita tentang bagaimana pertempuran di Libya bisa diselesaikan, dan kemajuan dalam keadaan darurat nuklir Jepang, juga membuat sepi perdagangan. "Pasar tidak bergerak jauh ke arah manapun, karena keadaan geopolitik benar-benar tidak ada perubahan -- Libya dan Jepang masih mendominasi pergerakan pasar," kata BMO Capital Markets dalam laporannya.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement