Rabu 21 Aug 2013 15:49 WIB

Perbankan Syariah di Azerbaijan Terpuruk

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Mansyur Faqih
Perbankan Syariah.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan Syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Nasib perbankan syariah di Azerbaijan cukup terpuruk. Salah seorang ahli menginformasikan, perbankan syariah memiliki kesempatan nol untuk berkembang di Azerbaijan hingga otoritas keuangan negara mau mengubah sikap terhadap jenis kegiatan keuangan tersebut.

"Dalam kondisi seperti itu, kami menyambut setiap inisiatif penyusunan proposal untuk pengembangan perbankan syariah. Tapi kami tidak akan berharap tentang kesuksesan perbankan syariah di Azerbaijan," kata pakar yang enggan disebutkan namanya tersebut seperti dikutip Azerbaijan Business Center, Rabu (21/8).

Menurutnya, kalau ada proposal pengajuan izin praktik perbankan syariah, maka akan dikebiri dan akan ditolak. Meski pun perbankan syariah telah mendapat kesempatan serius bagi pembangunan di wilayah tersebut. Faktanya, Bank Internasional Azerbaijan telah membuka bisnis jendela syariah sendiri. 

Wakil Ketua Dewan Bank Internasional Azerbaijan, Emil Mustafayev mengatakan, prioritas bagi perbankan syariah adalah elaborasi undang-undang. "Dalam hal ini, kami bekerja keluar dengan regulator dan konsultan terkait masalah untuk mempelajari hukum yang berkaitan dengan perbankan syariah," ucapnya. 

 

Macetnya regulasi tidak mencegah bank tesebut menggunakan instrumen keuangan syariah. "Kami telah bekerja di luar semua prosedur internal. Produk perbankan syariah ditujukan untuk nasabah korporasi dan rite," kata dia.

Mustavayev berujar secara paralel, jendela perbankan syariah dibuka oleh bank untuk mengeksplorasi kebutuhan dan kepentingan nasabah, serta mencoba dann menciptakan solusi kebutuhan keuangan mereka. Namun, dia enggan memperkirakan volume minat dalam keuangan syariah di Azerbaijan.

Produk perbankan syariah kemungkinan dimodifikasi dari produk perbankan secara umum. "Dalam hal biaya, produk perbankan syariah tidak berbeda jauh dari produk konvensional," ujar Mustavayev.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement