REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Kerusakan dahsyat akibat gempa dan tsunami di Jepang, Jumat pekan lalu, membuat perusahaan asuransi kini sedang dag dig dug. Mereka bersiap membayar polisi miliaran dolar AS terhadap kerusakan tersebut.
AIR Worldwide dari Boston, AS, mengklaim hitung-hitungan sementara polis yang harus dibayarkan para perusahaan asuransi berkisar antara 13-35 miliar dolar AS.
Namun menurut AIR, asuransi gempa di Jepang tidak mencakup klaim bersamaan dengan tsunami. Padahal seperti diketahui, setelah gempa dahsyat itu, pesisir timur dan timur laut Jepang luluh lantak disapu ombak setinggi 10 meter.
Sementara perusahaan asuransi terkemuka asal Inggris, Llyods, mengatakan saat ini belum dapat menghitung berapa kerugian di Jepang. Perusahaan asuransi asal Jerman, Munich Re, mengatakan asuransi swasta tidak mungkin sendirian menghadapi tagihan polis dari Jepang.