REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, dibuka terkoreksi mengikuti tekanan saham-saham di bursa global yang melanjutkan koreksi disebabkan oleh imbas gempa bumi yang terjadi di Tokyo, Jepang.
Indeks BEI dibuka turun 2,336 poin atau 0,07 persen menjadi 3.539,88 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) terkoreksi 0,51 poin atau 0,19 persen ke posisi 630,89. "IHSG dan bursa global bergerak melemah akibat sentimen negatif dari Jepang yang mengalami guncangan gempa akhir pekan kemarin. Pasar regional Asia langsung bergerak melemah merespon berita bencana tersebut," kata analis dari Madani Sekuritas Dadan Syarifudin, Senin.
Indeks Nikkei-225 turun 464,88 poin (4,53 persen) ke level 9.789,55. Pelemahan indeks Nikkei yang signifikan itu merembet pada bursa regional lainnya seperti indeks Hang Seng melemah 145,53 poin (0,63 persen) ke level 23.102,18, dan Indeks Straits Times melemah 16,77 poin (0,56 persen) ke level 3.026,52.
Ia mengatakan, negara Jepang merupakan salah satu kekuatan ekonomi di dunia. Investor global banyak yang mengkhawatirkan bencana yang terjadi di Jepang dapat berpengaruh terhadap ekonomi dunia. Ia menambahkan, pergerakkan perdagangan saham hari ini diprediksi berjalan volatile (mudah berubah) seiring masih minimnya sentimen positif saat ini diluar maupun didalam negeri.
"Awal pekan ini faktor eksternal paling berpengaruh terhadap pergerakkan bursa global termasuk Indonesia. Bursa regional hari ini tercatat melemah semuanya," kata Dadan.
Kendati demikian, kata dia, indeks masih berpotensi untuk menguat kembali (rebound) disebabkan faktor tekhnikal. "Secara tehnikal indeks BEI pada hari ini akan menguat," katanya.