REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah bahwa pemerintah menunda pembatasan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi hingga Juli 2011."Juli itu kan tadinya ancer-ancer seluruh Jawa sudah siap semua (dengan pembatasan ini)," kata Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu.

Menurut Hatta hingga saat ini belum ada keputusan kapan program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan mulai diberlakukan. "Rapat dengan DPR saja belum, jadi belum diputuskan kapan, nanti dibahas lagi," katanya.

Menurut Hatta, pemerintah terus memantau faktor-faktor yang akan mempengaruhi dan terpengaruh dengan masalah BBM. "Misalnya kita terus melihat perkembangan harga minyak internasional yang tidak begitu baik di Timur Tengah sehingga menimbulkan fluktuasi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai pembatasan BBM bersubsidi tak akan terlalu dipaksakan  seandainya persiapannya belum matang. "Kalau dipaksakan bisa ada keresahan di masyarakat dan ada kemungkinan penyelundupan," ujar Menkeu, di sela-sela ISEI Executive Seminar on Economics and Banking,Rabu (2/3).

Hanya saja, lanjut Menkeu, tetap perlu diperhitungkan dampaknya kepada kenaikan volume BBM bersubsidi pada 2011. Pemerintah berharap supaya volumenya tidak meningkat diatas target yang ditetapkan sebesar 38,6 juta kilo liter karena bisa berdampak kepada kenaikan anggaran subsidi. Pembengkakan anggara bisa mencapai Rp 3 sampai Rp 6 triliun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika