REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Iklan tarif telekomunikasi Rp0,00 ditengarai merugikan konsumen karena isi informasi di sarana promosi tersebut dinilai menyesatkan pasar industri itu di Indonesia.
"Iklan dengan tarif Rp0,00 atau menggratiskan beberapa biaya melakukan aktivitas telekomunikasi sangat tidak benar," kata Ketua Umum "Indonesia Telecommunications Users Group/IDTUG", Nurul Yakin Setyabudhi, ketika dihubungi dari Surabaya tentang maraknya iklan tarif Rp0,00 di Indonesia, Jumat.
Untuk itu, ia mengaku, perlu segera melakukan upaya pengawasan dan pemberian edukasi kepada pengguna telekomunikasi di Tanah Air. Mereka harus waspada dan teliti terhadap tawaran operator yang merugikan.
"Salah satunya, operator telekomunikasi yang seolah berlindung di balik bahasa iklan," ujarnya. Di sisi lain, ia mengkritisi, beberapa waktu terakhir kualitas layanan telekomunikasi sering tidak sesuai yang dijanjikan misalnya "SMS Spam", "Voice Spam", dan "Drop Call" yang menjadi fitur operator.
Sementara itu, "Corporate Communications" Telkomsel Regional Jatim, Andik Setiawan menambahkan, Telkomsel sebagai salah satu perusahaan operator seluler di Indonesia ditengarai tidak terganggu dengan tudingan "IDTUG" tersebut.