Ahad 13 Feb 2011 06:37 WIB

Mendag: Sepatu Cibaduyut Bisa Go Internasional

Mari Elka Pangestu
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Mari Elka Pangestu

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Pemerintah menyatakan hasil industri sepatu di kawasan Cibaduyut, Kota Bandung, memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar internasional. "Saya yakin, ke depan industri sepatu lokal ini bisa masuk ke mana-mana termasuk ekspor," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu.

Mari Elka mengatakan, jika hasil industri sepatu di Cibaduyut ingin diterima di pasar internasional maka perlu dilakukan peningkatan standarisasi dan kualitas produknya. "Harus terus kita tingkatkan. Sehingga bisa bersaing dengan produk lain," katanya seusai berkunjung ke sentra sepatu Cibaduyut, Kota Bandung.

Menurutnya, industri sepatu di Cibaduyut saat ini memang sudah berkembang pesat. Oleh karenanya, peningkatan standarisasi kualitas dan mutu produksi penting dilakukan para pelaku industri sepatu Cibaduyut.

Akan tetapi, kata Mari Elka, peningkatan kualitas dan mutu sepatu tentunya akan menguras biaya produksi. Artinya, dengan biaya produksi yang sangat tinggi secara otomatis harga jualnya pun akan tinggi.

"Menurut saya, murah belum tentu kualitasnya baik untuk bisa bertahan lama ataupun kenyamanan pakainya. Maka kami harapkan para pelaku industri bisa meningkatkan standar kualitasnya. Tapi, tentunya dengan harga yang masih bisa dijangkau masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan potensi pasar sepatu lokal saat ini sangat berpeluang besar jika diiringi dengan kualitas yang sangat handal. Pihaknya mencontohkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 230 juta orang berarti ada peluang pasar sebanyak itu pula. Tapi, ini tentunya harus dilakukan dengan kampanye menggunakan produk lokal.

"Jika kualitasnya baik, saya kira masyarakat kita akan tertarik dengan produk lokal. Ini akan terus kita kampanyekan. Bahkan, saat ini saya sudah menggagas di kantor saya untuk mewajibkan dalam seminggu sekali menggunakan sepatu produk dalam negeri," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement