Kamis 10 Feb 2011 15:01 WIB

Lion Air Siap Lepas 30 Persen Saham

Lion Air
Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Maskapai penerbangan swasta terbesar, Lion Air bersiap melepas 30 persen sahamnya ke publik paling cepat akhir 2012 atau paling lambat awal 2013. "Kami siap melepas 30 persen saham keluarga Rusdi Kirana ke publik agar secara politis dan ekonomis perusahaan ini makin kuat," kata CEO Lion Air, Rusdi Kirana kepada pers di sela wisuda penerbang, teknisi dan awak kabin lulusan Lion Training Center (LTC) di Jakarta, Kamis.

Rusdi menjelaskan, dari proyeksi itu diharapkan dana yang terserap dari publik sekitar satu miliar dolar AS. "Dana ini bukan untuk ekspansi tetapi hanya untuk cadangan karena Lion sudah di-'back up' sindikasi perbankan asing untuk ekspansi pengembangan armadanya," katanya.

Saat ini, pangsa pasar Lion di Indonesia sudah mencapai 40-45 persen dengan karyawan hampir mencapai 10 ribu orang dan mengoperasikan total pesawat sebanyak 78 pesawat terdiri 63 pesawat Lion Air dan 15 pesawat lainnya milik Wings Air, anak usaha Lion. "Per minggu kami pelayani 3.033 penerbangan dan 54 kota tujuan di Indonesia dan lima rute internasional," katanya.

Selain itu, Lion menargetkan akan melakukan go internasional pada pertengahan 2012 hingga akhir 2012 dengan membuka puluhan rute internasional, berbasis Bali dan Jakarta seperti Bali-Sydney dan kota lain di Australia, Jakarta-Singapura-Bejing, Jakarta-Fukouka dan Jakarta-Medan-India.

"Itu seiring dengan jumlah pesawat B737-900 ER pesanan kami sudah mencapai 80-100 pesawat dari 178 pesawat pesanan kami ke Boeing. Saat ini total pesawat B737-900 ER kami sebanyak 44 pesawat," katanya.

Artinya, dengan posisi seperti itu, lanjutnya, akan sangat logis jika Lion bisa menjadi milik nasional. Rusdi juga menambahkan, pihaknya optimis, seiring dengan go internasional tersebut, maka pada akhir 2012, pangsa pasar Lion Air bisa meningkat jadi 65 persen.

Ditanya soal momentum go public apakah sebelum, bersamaan atau setelah go internasional di 2012, Rusdi mengatakan, momentumnya tergantung situasi, tetapi yang ideal adalah setelah go internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement