Jumat 04 Feb 2011 14:32 WIB

Mentan : Antisipasi Krisis Pangan, Produksi Domestik Perlu Ditingkatkan

Stok Pangan  (Ilustrasi)
Foto: Al IRAQI
Stok Pangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK - Mengingat berbagai negara mengalami kemorosotan produksi pangan, Menteri Pertanian Suswono menekankan perlunya peningkatan produksi pangan dalam negeri. Ia juga menyatakan, Indonesia patut bersyukur masih menghasilkan kenaikan produksi 2,46 persen karena itu perlu dipertahankan.

"Insya Allah, nanti awal Maret sudah ada angka sementara berapa jumlah produksi pangan kita," kata Suswono saat melakukan kunjungan kerja di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jumat (4/2).

Suswono mengatakan, ditengah-tengah banyak negara yang mengalami kemorosotan produksi, sehingga banyak negara yang tadinya sebagai pengekspor produk-produk pangan, namun saat ini mulai menahan diri bahkan mengurangi ekspor.

Dan, kedepan tidak mustahil juga akan menghentikan ekspor produk pangan tersebut. Oleh karena itu, ia menambahkan, Organisasi Pangan Dunia (FAO) sudah memperingatkan agar setiap negara harus memperkuat ketahanan pangan masing-masing.

Sebab jika suatu negara tidak kuat ketahanan pangan dipastikan harga-harga pangan melambung tinggi dan banyak negara yang pemerintahanya jatuh akibat persoalan pangan. Ia mencontohkan, Tunisia dan negara Mesir yang kini dilanda gelombang aksi demontrasi untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Hosni Mubarok.

"Itu merupakan pelajaran bagi kita dan kita harus menyediakan pangan dari negara sendiri," ujarnya. Menurut dia, definisi ketahanan pangan ada tiga yang harus terpenuhi, yakni mencakup ketersedian, dapat diakses dan berkelanjutan.

Impor, imbuhnya, dilakukan jika dalam kondisi darurat. Sebab, ujarnya berbahaya jika negara mendatangkan pangan dari impor, seperti negara Brunai Darussalam yang mengandalkan 80 % sumber pangan dari impor.

Pemerintah menargetkan produksi pangan tahun 2011 sebanyak 38 juta ton beras. Ia juga mengharapkan pemerintah kabupaten dan provinsi bisa memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

Menyinggung soal beras impor, kata dia, pemerintah mendatangkan beras impor hanya 2 persen dan tidak mengkhawatirkan bagi produksi pangan di Indonesia. "Sebab penyerapan beras 2010 yang dilakukan Perum Bulog hanya 50 persen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement