REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--OPEC siap meningkatkan produksi minyak jika krisis Mesir mengurangi aliran pasokan penting melalui Terusan Suez untuk Barat, Sekretaris Jenderal Abdalla Salem El-Badri mengindikasikan pada Senin. El-Badri, Kepala Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC),
memperingatkan bahwa "mungkin ada kekurangan yang nyata" minyak mentah melewati Suez.
"Jika kita melihat kekurangan yang nyata, kita perlu bertindak," katanya kepada wartawan di sela-sela konferensi minyak di London. Namun, El-Badri menekankan bahwa "pasokan pasar baik" dengan persediaan kuat dan "permintaan kurang dari tahun lalu" pada saat ini.
Kepala OPEC menambahkan bahwa ia melihat tidak perlu untuk pertemuan produksi darurat menjelang pertemuan yang dijadwalkan berikutnya di Wina pada Juni. Pada awal Senin, harga minyak dunia naik mendekati 100 dolar AS per barel di tengah kekhawatiran bahwa kekerasan kerusuhan di Mesir bisa mengganggu aliran minyak melalui Terusan Suez dalam perjalanannya ke Barat, kata analis.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret mencapai 99,97 dolar per barel di perdagangan Asia. Minyak mentah terakhir mencapai 100 dolar pada Oktober 2008. Pada Minggu, Presiden Mesir Hosni Mubarak yang diperangi menugaskan perdana menteri barunya untuk melakukan reformasi demokratis saat ribuan pengunjuk rasa di pusat Kairo menentang jam malam militer meminta pemimpin veteran itu mundur.