REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Curhat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gajinya yang tidak kunjung naik selama hampir tujuh tahun belakangan ini membuat miris banyak pihak. Sebab, jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia, yang pertumbuhan eknominya jauh lebih 'matang' ketimbang Indonesia, seperti India dan Cina malah gaji pemimpinnya berbeda jauh dari Presiden SBY.
Jika melihat laporan majalah bergengsi asal Inggris, The Economist, yang melakukan survei menempatkan kalau gaji presiden di Indonesia merupakan gaji dengan kesenjangan tertinggi ketiga dari 22 negara. Menurut The Economist, gaji per tahun yang diterima Presiden SBY mencapai 124.171 dolar per tahun.
Majalah tersebut mengungkapkan, dengan angka tersebut berarti gaji SBY 28 kali lipat dari pendapatan per kapita rakyat Indonesia. Satu hal yang menarik jika dibandingkan dari data The Economist, gaji Presiden SBY dengan sejumlah pemimpin dunia.
Seperti halnya dengan gaji Perdana Menteri Cina dan Perdana Menteri India. Kedua negara tersebut pertumbuhan ekonominya jauh lebih maju dari Indonesia. Ternyata, di Cina gaji PM Cina sekitar 2,5 kali lipat dari pendapatan per kapita penduduknya. Sementara India lebih kecil lagi, yaitu gaji PM India sekitar dua kali lipat dari pendapatan per kapita penduduknya.
Secara nominal dolar AS pun, gaji SBY lebih tinggi dari gaji PM Cina yang tercatat 10.633 dolar per tahun, sedangkan India jauh lebih kecil lagi, 4.106 dolar per tahun. Itu berarti bila dibandingkan antara gaji Presiden Indonesia dengan PM Cina dan PM India, maka gaji SBY besarnya 12 kali gaji PM Cina dan 30 kali gaji PM India.