Jumat 21 Jan 2011 17:34 WIB

Menteri Perdagangan Siap Tarik Elpiji 3 Kilogram

Rep: Teguh Firmansyah / Red: Didi Purwadi
Mari Elka Pangestu
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Mari Elka Pangestu

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kementerian Perdagangan siap menarik tabung gas 3 kilogram bermasalah. Mereka akan mengambil kebijakan tersebut seandainya temuan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait tabung gas bermasalah itu dapat dibuktikan.

"Kalau ada masalah, tentunya harus ada sikap apakah itu ditarik kembali atau seperti apa," tegas Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, seusai acara sosialisasi ASEAN dan RUU perdagangan dengan APINDO. Jumat (21/1) sore.

Menurut Mari, Kementerian perdagangan perlu melakukan klarifikasi terlebih dahulu atas temuan BPPT tersebut. Apakah yang disebut regulator bermasalah gas elpiji itu bagian dari program SNI yang diterapkan atau bukan. "Mungkin ini terkait dengan regualor sebelum SNI itu keluar. Karena itu, barangnya perlu dicek," terangnya.

Mari menjelaskan Kementerian Perdagangan memiliki unit yang namanya Pengawasan Barang Beredar dan Jasa. Mereka yang mempunyai tugas untuk mengecek tidak hanya regulatornya tapi tangki maupun selangnya.

"Regulator itu akhirnya ternyata sudah ada SNI-nya. SNI tadinya kan belum ada, tapi sekarang sudah,'' kata Mari. ''Begitu juga stopper-nya. Kita mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan di lapangan." Hal terpenting, lanjut Mari, bagaimana pemerintah terus melakukan peningkatan pengawasan.

Sebelumnya BPPT merilis permasalahan tabung gas elpiji 3 kilogram terletak pada katubnya. Sistem penguncinya berada pada satu sisi dan membuat katub garis sumbu regulator tidak berada tepat segaris dengan garis sumbu katub pada saat dipasang. Itu yang selalu membuat sudut kemiringan tertentu.

Perbedaan Garis sumbu semakin diperparah oleh kualitas sel pada katub yang kualitasnya tidak memenuhi standar. Ini sehingga tidak mampu mengkompensasi lubang-lubang yang timbul akibat sudut miring.

Hal ini terjadi pada semua regulator yang ada di pasaran Indonesia. Akibatnya, terjadi kebocoran pada sistem katup tabung. Beberapa kasus menyebabkan kebocoran gas dan berakibat pada ledakan gas.

Kebocoran juga ditemukan pada sambungan net ring botol LPG dengan katubnya yang disebabkan oleh perbedaan diameter yang disebabkan oleh perbedaan ukuran diameter net ring dengan diameter katub, serta kebocoran akibat kurang sempurnanya pengelasan tabung saat pabrikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement