REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Pedasnya harga cabai beberapa pekan terakhir memang menyita perhatian banyak pembuat kebijakan. Setelah cabai masuk rapat kabinet Istana, kini giliran Bank Indonesia yang ikut repot akibat cabai.
"Sekarang ini, persoalan harga cabai yang sangat tinggi bisa mencapai Rp90.000 per kg, bahkan Rp100.000 per kg menjadi persoalan yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak, terutama pemerintah," kata Deputi Gubernur BI, Muliaman D Hadad, Jumat (7/1O)
"Kenaikan harga cabai itu, sampai-sampai membuat aparat keamanan harus mengawal kebun
cabai yang ada agar produksi tidak terganggu," ujar dia lagi.
Ia lalu menyempatkan diri berkonsultasi dengan salah satu pakar cabai di Institut Pertanian Bogor. Ia menanyakan, ada tidak pengganti cabai saat ini yang bisa menjadi alternatif untuk mengatasi masalah produksi dan harga cabai yang tinggi.
"Katanya sudah ada. Varietas cabai baru yang lebih pedas dari cabai sekarang. Tapi belum bisa diproduksi massal," katanya.
"Itulah masalah yang juga menjadi perhatian dan keprihatinan kami juga, bukan hanya soal ketidakseimbangan ekonomi global, kondisi ekonomi dan perbankan nasional, capital inflow, tapi juga masalah harga cabai," kata Muliawan lagi.