REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) 1957, mengingatkan kalangan usaha mewaspadai wacana penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikhawatirkan bisa menghambat dunia usaha.
Menurut Ketua Umum HPK 1957 Emil Abeng, wacana penghapusan BBM yang akan dilakukan tahun 2011 ini menjadi tantangan sekaligus hambatan yang bisa memengaruhi dunia usaha, khususnya sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
"Bagi dunia usaha tahun 2011 akan banyak menghadapi tantangan tak hanya penghapusan subsidi BBM, tapi masih banyak lagi yang lain seperti kenaikan harga beras sebagai makanan pokok," kata Abeng yang juga anggota Komisi VI Fraksi Partai Golkar DPR, Ahad (19/12).
Menurut dia, potensi sumber daya manusia, sumber daya alam dan tingkat penguasaan teknologi di Indonesia sudah cukup dan seharusnya didayagunakan untuk memajukan sektor ekonomi. Tak hanya itu, HPK juga mendesak agar keberpihakan pemerintah di sektor ekonomi, perlu iringi langkah dan kebijakan yang mampu memberi keseimbangan dalam kehidupan setiap manusia dan alam.
"Jika kemajuan ekonomi dikelola dengan tidak bijak, itu bisa merusak kelestarian lingkungan hidup yang pada akhirnya menambah beban bangsa, mengingat biaya rehabilitasi dan rekonstruksi alam amat mahal," katanya.