Sabtu 18 Dec 2010 01:58 WIB

Jusman Safe'i Djamal Gantikan Tanri Abeng Jadi Komut Telkom

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Djibril Muhammad
Telkom
Telkom

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jumat (17/12) sore, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan melangsungkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan agenda utama penetapan jajaran Komisaris dan Direksi terbaru. Namun, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, lebih dahulu membocorkan siapa-siapa saja nama petinggi Telkom yang baru tersebut.

"RUPSLB Telkom sore ini hanya menetapkan pengurus. Jadi, tidak ada hubungan dengan (rencana merger) Flexi dan Esia. Tidak juga membicarakan dividen," kata Mustafa saat ditemui seusai shalat Jumat di kantornya.

Untuk jajaran direksi, mantan Direktur Utama Perum Bulog ini, mengungkapkan tidak ada perubahan komposisi alias tetap. "Jadi tiga direksinya juga tetap, kita sudah mengevaluasi," lugasnya.

Dengan begitu, posisi Direktur Utama Telkom masih akan diduduki oleh Rinaldi Firmansyah. Sebelumnya, dikabarkan nama-nama seperti, Ermady Dahlan yang kini menjabat Direktur Network Solution Telkom, dan Arif Yahya yang merupakan Direktur Enterprises and Wholesale Telkom, juga bersaing memperebutkan kursi nomor satu di BUMN telekomunikasi tersebut.

Untuk jajaran Komisaris Telkom, Mustafa memastikan adanya perubahan komposisi. "Jadi itu ada tiga komisaris baru yang masuk. Pak Jusman Safe'i Djamal (mantan Menteri Perhubungan) akan menggantikan posisi Tanri Abeng sebagai Komisaris Utama Telkom," sebutnya.

Mantan Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Rudiantara, juga masuk sebagai komisaris. Termasuk juga, Jhonny Swandi Sjam yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Indosat, akan mengisi kursi Komisaris Telkom. Padahal sebelumnya ada dua nama yang dicalonkan sebagai Komisaris Telkom, yaitu Widya Purnama mantan Direktur Utama Pertamina, dan Amanah Abdul Kadir yang pernah menjabat sebagai Komisaris Wijaya Karya, tidak terpilih.

Seperti diketahui, pemilihan direksi dan komisaris terbaru Telkom sampat saat ini sedikit molor. Awalnya direncanakan pergantian direksi dan komisaris akan dilangsungkan setelah 35 hari RUPSLB Telkom yang berlangsung pada  11 Juni 2010 lalu.

Mustafa berharap penetapan direksi dan komisrais terbaru Telkom tersebut dapat menggenjot kinerja dan memberikan nilai perusahaan. Selain itu, ia juga berharap peluang bisnis Telkom akan lebih berkembang pesat ke depan seiring dengan adanya kepengurusan baru.

"Tentu saja harapan saya mereka juga harus mempertahankan kinerja Telkom yang sudah bagus. Apalagi kan Telkom satu-satunya BUMN kita yang tercatat di bursa New York. Jadi, peluang untuk meningkatkan kinerja, termasuk Informasi Tekhnologi (IT) akan lebih baik," harap Mustafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement