Jumat 17 Dec 2010 01:45 WIB

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 3,02 Triliun

Rep: Desy susilawati/ Red: Djibril Muhammad
Bank Mandiri
Foto: Darmawan/Republika
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Bank Mandiri telah mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak 2007 hingga 10 Desember 2010 sebesar Rp 3,02 triliun. Penyaluran ini terus ditingkatkan demi mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK).

Sementara sepanjang 2010, untuk memperkuat peran dalam mendorong perkembangan sektor UMKM dan Koperasi, Bank Mandiri telah merealisasikan KUR sebesar Rp 1,77 triliun atau sekitar 96 persen dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp 1,85 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengaku optimis target penyaluran KUR di tahun 2010 sebesar Rp 1,85 triliun tersebut akan terlampaui mengingat Bank Mandiri saat ini masih memiliki pipeline debitur yang akan dibukukan dalam waktu dekat sebelum akhir tahun 2010 ini.

"Mudah-mudhan sampai akhir tahun seluruh target bisa tercapai," jelasnya dalam pembukaan acara Penyerahan Fasilitas KUR kepada Koperasi Petani Kebun Kelapa Sawit dan Penyerahan Bantuan Program Bina Lingkungan di Kalimantan Barat yang dilakukan oleh Bank Mandiri, di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (16/12).

Ia menjelaskan KUR merupakan program yang bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan usaha mikro kecil menengah dan koperasi yang feasible, namun belum bankable yang sebagian dijamin oleh Lembaga Penjamin.

Menurutnya, pemberdayaan UMKM merupakan pekerjaan besar dan perlu terus dilakukan karena UMKM merupakan salah satu kekuatan utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.  Sementara itu, Direktur Commercial dan Business Banking Bank Mandiri, Sunarso menjelaskan sebagian besar penyaluran KUR Bank Mandiri, yaitu hampir mencapai 51 persen terserap ke sektor pertanian dan peternakan dengan jumlah debitur lebih dari 42 ribu debitur.

Sementara 38,71 persen, disalurkan ke sektor perdangan yang diterima oleh lebih dari 12.500 debitur. "Untuk menjaga kualitas penyaluran KUR, kamu menerapkan dua pola penyaluran, yaitu pola individual atau langsung kepada penerima kredit dan pola linkage yang melibatkan perusahaan mitra nasabah segmen Commercial dan Corporate Banking Bank Mandiri," ujarnya.

Pola linkage dalam penyaluran KUR ini selain memungkinkan pembiayaan untuk sektor-sektor hulu, dapat menjangkau bisnis UMKM di daerah yang relatif terpencil juga dapat memastikan bahwa pengusaha UMKM akan memiliki pembeli atau pasar untuk menjual hasil usaha sehingga dapat mengurangi risiko gagal bayar.

Untuk penyaluran pola individual, Bank Mandiri fokus membiayai UMKMK dengan potensi limit Rp 20 juta per nasabah untuk KUR Mikro dan diatas Rp 20 juta sampai dengan Rp 500 juta untuk KUR Retail. Strategi yang digunakan diantaranya melalui pola aliansi dengan pembiayaan kepada suplier atau sub distributor usaha mikro, usaha kecil, maupun koperasi yang merupakan rekanan/rantai usaha dari pengusaha besar nasabah segmen commercial dan corporate Bank Mandiri.

Disamping itu, Bank Mandiri juga membuka peluang membiayai UMKMK lainnya yang memiliki usaha yang feasuble namun belum bankable dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip penyaluran kredit yang sehat. "Hasilnya, Bank Mandiri berhasil menjaga kualitas KUR tetap baik dengan angka non performing loan (NPL) hanya 1,1 persen, jauh lebih rendah dari bank-bank penyalur KUR," bebernya.

Penyaluran kredit kepada nasabah KUR Mikro dilayani lebih dari 1.000 jaringan kantor sedangkan penyaluran KUR Retail dilayani oleh 177 jaringan kantor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement