REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Unit usaha syariah (UUS) Bank Danamon mencatat outstanding gadai Rp 5 miliar di tahun pertamanya membuka layanan gadai. Pada 2011 UUS Bank Danamon juga akan semakin memperluas jaringan outlet gadainya di sejumlah daerah.
Kepala Divisi Syariah Bank Danamon, Prayudha Moelya, mengatakan sejak memulai layanan pada pertengahan kuartal dua 2010, bisnis gadai syariah telah mencatat outstanding Rp 5 miliar sesuai dalam rencana bisnis UUS Bank Danamon tahun ini. "Gadai menjadi salah satu andalan mikro UUS Bank Danamon dan kita juga membuka outlet mendekati wilayah yang kultur masyarakatnya masih kental dan lekat dengan gadai," kata Prayudha kepada Republika, Rabu (8/12).
Prayudha memaparkan gadai syariah UUS Bank Danamon yang lebih menyasar pada segmen menengah ke bawah juga lebih fokus pada gadai perhiasan. "Kita siasati pasar sesuai dengan pola di Bank Danamon seperti Danamon Simpan Pinjam yang benar-benar mikro, jadi emas batangan memang bukan target kita," ujar Prayudha.
Langkah itu, lanjutnya, juga dilakukan untuk menyiasati menyediakan layanan gadai syariah yang agak berbeda dengan bank syariah lainnya yang mulai ketat. Pada 2011, tambahnya, gadai syariah pun akan tetap menjadi produk primadona UUS Bank Danamon dengan rencana memperluas layanan diantaranya ke Sumatera dan Jawa Tengah.
"Pada 2011 perkiraannya kita akan tambah kantor cabang 17-20 unit dan seiring waktu akan tambah kantor cabang pembantu yang fokus di gadai setelah kantor-kantor cabang baru buka," cetus Prayudha.
Tahun depan UUS Bank Danamon membidik outstanding gadai antara Rp 120 miliar sampai Rp 150 miliar. Saat ini UUS Bank Danamon memiliki 11 outlet gadai di 10 KCPS di beberapa daerah dan di satu kantor cabang di Jakarta. Beberapa waktu lalu UUS Bank Danamon juga baru saja menambah outlet gadai ke-11 di Karawang. Sekarang UUS Bank Danamon memiliki kantor cabang di Jakarta, Bandung, Aceh, Bukittinggi, Solo, Surabaya, Makasar, Martapura.
Sementara itu, Direktur Utama MC Consulting, Wahyu Dwi Agung, mengatakan gadai syariah akan tetap menjadi nilai tambah bagi bank syariah. "Bank syariah yang memang ekspansi ke mikro akan penetrasi melalui gadai. Kalau dari sisi portofolio bank syariah gadai tidak besar tapi setidaknya ini merupakan produk tambahan yang menjadi nilai jual bagi bank syariah," kata Wahyu.
Untuk pengembangan gadai syariah pun, lanjutnya, akan dilakukan sesuai dengan karakteristik pasar di daerah yang dibidik oleh bank syariah. Pasalnya berbeda dengan Pegadaian yang memiliki beragam produk gadai, bank syariah terbatas hanya pada gadai emas. Sementara untuk komoditi gadai emas pada tahun depan, ujar Wahyu, juga akan semakin berkembang dengan mulai masuknya gadai emas batangan di bank syariah.