REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina akhirnya mendapatkan salah satu mitra, yaitu ExxonMobil untuk menggarap blok Natuna D Alpha yang telah berganti nama menjadi East Natuna (Natuna Timur). Head of Agreement (HoA) antara PT Pertamina (persero) dan ExxonMobil ini telah ditanda tangani.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh, menuturkan, akhirnya kelanjutan proses untuk mencari mitra yang menggarap blok gas di daerah Natuna itu akhirnya dapat diselesaikan. "Alhamdulillah, kita bisa menyelesaikan satu PR bersama yang sudah 4 tahun tidak terselesaikan. Nah, ini pihak-pihak yang terkait, termasuk pihak ExxonMobil, itu memahami kepentingan bangsa indonesia dan cara kerja bangsa indonesia, yang dulu kita mengenal Natuna D Alpha, sekarang kita menggunakan istilah East Natuna, itu sudah menunjukkan tahap awal penyelesaian, dengan penandatanganan HoA," tuturnya di kantornya, Jumat (3/12).
Darwin menambahkan, setelah HoA diteken, masih akan ada partner-partner lanjutan, sesuai dengan daftar (short list) yang berlangsung. "Setelah HoA, dalam kontrak-kontrak migas itu, ada yang namanya commercial of negotiation, itu nanti akan diliputi lagi dengan negosiasi-negosiasi lagi," tuturnya.
Sebelumnya, ada delapan calon yang berminat di Natuna. Mereka adalah ExxonMobil, Statoil, Chevron, Total E&P, Shell, Petronas, China National Petroleum Company (CNPC), dan ENI. Saat ini baru terpilih partner baru yaitu, ExxonMobil, nah, ada kemungkinan sekitar dua partner lagi yang ingin dicari untuk membantu perusahaan pelat merah itu untuk kelola blok migas di Natuna itu.