Kamis 02 Dec 2010 04:30 WIB

Perdagangan Indonesia dengan Korsel Mulai Defisit

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Neraca perdagangan Indonesia pada oktober 2010 tercatat masih surplus 2,07 miliar dolar AS. Walaupun begitu pada bulan itu, Indonesia untuk pertama kalinya mengalami defisit perdagangan dengan Korea Selatan.

"Ekspor 14,22 miliar dolar AS dan impor 12,15 miliar dolar AS jadi masih ada surplus walaupun impor naiknya lebih tinggi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, Rabu (1/12).

Secara kumulatif, lanjut Rusman, pada  Januari sampai dengan Oktober masih surplus 15, 6 miliar dolar AS. Angka surplus ini akan berpengaruh kepada cadangan devisa Indonesia. "Kita konsisten surplus itu ke AS Januari sampai Oktober telah mencapai 7,82 miliar dolar AS dan ke Korsel sebesar 4,51 miliar dolar," terangnya.

Tapi perlu dicatat khusus Oktober ini Indonesia mengalami defisit dengan Korea Selatan 19,5 juta dolar AS. "Ini luar biasa, biasanya kita Surplus," katanya. 

Rusman belum bisa menyimpulkan kenapa bisa terjadi defisit tersebut. Padahal memanasnya semenanjung korea baru terjadi beberapa waktu ini. "Tapi memang perlu diwaspadai karena jika tidak  maka ekspor kita ke Korea bisa terganggu. Mudah-mudahan ini hanya fenomena bulanan," ucapnya.

Sementara itu  perdagangan Indonesia juga konsisten defisit dengan sejumlah negara seperti  Singapura, Thailand , dan Asutralia. Namun  defisit  terbesar masih  dengan China yakni Januari sampai Oktober telah mencapai  5,3 miliar dolar AS. "Pada Oktober kita defisit dengan Cina 415,7 juta dolar AS."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement