REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Neraca perdagangan Indonesia pada oktober 2010 tercatat masih surplus 2,07 miliar dolar AS. Walaupun begitu pada bulan itu, Indonesia untuk pertama kalinya mengalami defisit perdagangan dengan Korea Selatan.
"Ekspor 14,22 miliar dolar AS dan impor 12,15 miliar dolar AS jadi masih ada surplus walaupun impor naiknya lebih tinggi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, Rabu (1/12).
Secara kumulatif, lanjut Rusman, pada Januari sampai dengan Oktober masih surplus 15, 6 miliar dolar AS. Angka surplus ini akan berpengaruh kepada cadangan devisa Indonesia. "Kita konsisten surplus itu ke AS Januari sampai Oktober telah mencapai 7,82 miliar dolar AS dan ke Korsel sebesar 4,51 miliar dolar," terangnya.
Tapi perlu dicatat khusus Oktober ini Indonesia mengalami defisit dengan Korea Selatan 19,5 juta dolar AS. "Ini luar biasa, biasanya kita Surplus," katanya.
Rusman belum bisa menyimpulkan kenapa bisa terjadi defisit tersebut. Padahal memanasnya semenanjung korea baru terjadi beberapa waktu ini. "Tapi memang perlu diwaspadai karena jika tidak maka ekspor kita ke Korea bisa terganggu. Mudah-mudahan ini hanya fenomena bulanan," ucapnya.
Sementara itu perdagangan Indonesia juga konsisten defisit dengan sejumlah negara seperti Singapura, Thailand , dan Asutralia. Namun defisit terbesar masih dengan China yakni Januari sampai Oktober telah mencapai 5,3 miliar dolar AS. "Pada Oktober kita defisit dengan Cina 415,7 juta dolar AS."