Sabtu 20 Nov 2010 05:45 WIB

Pemerintah Targetkan 7-10 BUMN IPO pada 2011

Rep: palupi/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Pemerintah terus mendorong privatisasi BUMN. Derasnya aliran modal masuk menjadi salah satu faktor pertimbangan. Pada 2011, ditargetkan tujuh hingga sepuluh BUMN akan go public.

‘’Kami ingin memperbanyak emiten kita di pasar modal. Kami sudah targetkan 7-10 BUMN akan jadi emiten baru pada 2011,’’ kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Kamis (19/11) petang. Tujuh hingga 10 BUMN itu di luar Garuda yang sudah dijadwalkan melakukan penawaran saham perdana (IPO), dan menyusul BNI dan Bank Mandiri yang menggelar penawaran saham terbatas (right issue) di akhir 2010 dan awal 2011.

Mustafa mengatakan target IPO BUMN ini merupakan salah satu cara memanfaatkan aliran modal masuk. ‘’Itu salah satu cara manfaatkan derasnya capital inflow,’’ kata dia. Tapi Mustafa menolak menyebutkan BUMN apa saja yang menjadi prioritas didorong melakukan IPO pada 2011.

‘’Belum bisa saya sebut. Kami akan koordinasi dengan Menko (Perekonomian), akan kami evaluasi,’’ kata Mustafa. Menurutnya pembicaraan yang sudah ada baru pada tataran inisiatifnya mengenai kemungkinan penambahan emiten dari BUMN. Siapa yang akan melakukan IPO, ujar dia, tergantung kesiapan BUMN tersebut. Bisa jadi ada 20 BUMN yang melamar, tetapi yang lolos hanya sepuluh.

Mustafa berharap kontroversi IPO Krakatau Steel (KS) tak berdampak pada rencana IPO BUMN pada 2011 maupun aksi korporasi BUMN yang lain. ‘’Soalnya kondisi pasar modal kan lagi bagus,’’ ujar dia. Namun dalam pengamatan saat ini, Mustafa mengatakan antusiasme pasar terhadap BUMN yang masuk bursa tetap tinggi.

Terkait derasnya aliran modal masuk, Mustafa berpendapat jika tak ada penambahan emiten baru dari BUMN maka likuiditas akan berlebihan. ‘’Kalau tidak mengimbangi dengan emiten BUMN yang masuk ke bursa, dikhawatirkan likuiditasnya akan berlebih. sehingga ada kecenderungan bubble,’’ ujar dia.

Menurut Mustafa rapat koordinasi jajaran menteri perekonomian dengan Bank Indonesia (BI), Kamis (18/11), membahas masalah perlunya penambahan emiten BUMN terkait aliran modal masuk ini. Khususnya, sebut dia, perlunya didorong BUMN melakukan IPO.

Ditanya kesiapan, Mustafa menyatakan siap. Argumentasinya, BUMN yang sudah go public terbukti menunjukkan kinerja yang jauh lebih bagus dibandingkan sebelum go public. ‘’Jadi ini kami dorong,’’ kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement