REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Benarkah ada wartawan yang meminta "jatah" saham dalam initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel pada Menteri BUMN Mustafa Abubakar? Hari ini, Mustafa membantahnya. "Tidak, tidak ada itu. Saya tidak pernah menerima SMS dari wartawan terkait hal itu," kata Mustafa di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Mustafa menanggapi rumors, adanya sejumlah oknum jurnalis yang berupaya memeras manajamen KS untuk memperoleh jatah saham. Sebelumnya santer beredar, isu empat orang wartawan menggalang pembelian saham KS.
Menurut Mustafa, dirinya berharap pro kontra seputar penjualan saham KS tersebut tidak mengganggu proses pelaksanaan IPO BUMN selanjutnya.
"Mudah-mudahan kabar-kabar yang beredar ini tidak mengganggu IPO BUMN berikutnya," tegas Mustafa. Seperti diketahui, PT Bank Negara Indonesia Tbk pada akhir 2010 akan merealisasikan penawaran sahan baru (right issue), disusul IPO PT Garuda Indonesia pada kuartal I 2010, serta right issu PT Bank Mandiri Tbk.
Sebelumnya, Dewan Pers mengungkapkan, sejumlah wartawan yang meminta penjatahan saham perdana KS sebanyak 1.500 lot atau setara 750.000 lembar saham, senilai Rp 637,5 juta.
Meski begitu, Dewan Pers hingga kini, belum bisa menyimpulkan karena masih berusaha mencari data pendukung kabar tersebut.