REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Data kerugian dari meletusnya gunung Merapi terus dikumpulkan. Dari sektor perbankan, kerugian dari kredit yang terdampak bencana telah mencapai Rp 291,39 miliar.
Angka tersebut merupakan kerugian dari kredit debitur di daerah bencana di DIY dan Jawa Tengah. Sementara kerugian dari banjir bandang Wasior dan tsunami Mentawai mencapai Rp 24,327 miliar. ‘’Data bencana per 16 November 2010 ini dibandingkan dengan laporan bank umum (LBU) dan data di kantor Bank Indonesia (KBI) per September 2010,’’ kata Kepala Biro Humas BI, Difi A Johansyah, Kamis (18/11).
Dari data BI tersebut, total kerugian di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mencapai Rp 291,39 miliar dengan perincian Rp 106,44 miliar dari DIY dan Rp 184,95 miliar dari Jawa Tengah. Seluruhnya merupakan kredit dengan plafon maksimal Rp 5 miliar.
Kerugian di DIY hanya terjadi di kawasan Kabupaten Sleman. Angka keruigian Rp 106,44 miliar tersebut setara dengan 2,37 persen total kredit di Kabupaten Sleman (senilai Rp 4,49 triliun) atau 0,83 persen total kredit provinsi DIY (Rp 12,82 triliun).
Sedangkan kerugian di Jawa Tengah, mencakup data dari empat kabupaten dan kota. Yaitu Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten. Total kerugian di empat wilayah itu setara dengan 0,18 persen total kredit di Provinsi Jawa Tengah yang per September 2010 tercatat Rp 103,56 triliun.
Kerugian terbesar di Jawa Tengah disumbangkan Kabupaten Magelang, disusul oleh Kabupaten Boyolali. Kerugian kredit dari Kabupaten Magelang mencapai Rp 68,68 miliar atau setara dengan 8,95 persen dari total Kabupaten Magelang yang mencapai Rp 767,73 miliar per September 2010. Adapun kerugian dari Kabupaten Boyolali mencapai Rp 55,3 miliar, setara dengan 4,01 persen total kredit wilayah tersebut yang per September 2010 tercatat Rp 1,38 triliun.
Sementara kerugian kredit di Kota Magelang mencapai Rp 46,77 miliar. Angka tersebut setara dengan 1,44 persen total kredit kota itu yang per September 2010 tercatat mencapai Rp 3,24 triliun. Kabupaten Klaten mencatatkan kerugian Rp 14,2 miliar, setara dengan 0,69 persen data kredit kota itu per September 2010 senilai Rp 2,06 triliun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika