REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK--PT Petrokimia Gresik, produsen pupuk badan usaha milik negara (BUMN), memulai pembangunan pabrik asam posfat. Pabrik yang akan menghabiskan investasi sebesar 200 juta dolar AS itu menggandeng perusahaan asal Yordan, Jordan Phosphate Mine Co Plc (JPMC).
Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar, meresmikan dimulainya pembangunan pabrik PT Petro Jordan Abadi yang memiliki kapasitas 200 ribu ton per tahun di Gresik, Jawa Timur. ''Dalam 31 bulan pabrik ini akan selesai dibangun dan siap beroperasi,'' kata Dirut PT Pusri (Holding), Arifin Tasrif, di lokasi peresmian.
Menurut Arifin, pembangunan pabrik ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan bahan baku fospat nasional dalam memproduksi pupuk NPK. Ke depan kebutuhan pupuk NPK semakin tinggi. ''Dengan pembangunan pabrik ini kebutuhan pupuk NPK dalam jangka panjang akan terpenuhi,'' ujarnya lagi.
Selain peresmian pabrik Petro Jordan, Mustafa juga meresmikan pembangunan pembangkit Pembangkit Listrik Batu bara atau Unit Utilitas Batu bara PT Petrokimia Gresik, pembangunan pabrik pupuk NPK Fusion unit 1 dan 2 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkapasitas 200 ribu ton per tahun, dan pembangunan unit desalinasi -Reverse Osmosis Kaltim-1 PKT yang akan memproduksi raw condensate berkapasitas 100 m3 per jam.
Arifin mengatakan pembangunan pembangkit listrik batu bara berkapasitas 32 MW milik Petrokimia Gresik ini menelan biaya 61 juta dolar AS. Sumber dana berasal dari pinjaman Bank Mandiri sebesar Rp358,3 miliar. ''Sisa biaya investasi pabik berasal dari internal Petrokimia Gresik,'' katanya..
Menurut Arifin proyek pembangkit nantinya mampu mengurangi penggunaan energi gas sebesar 11,7 mmscfd atau setara dengan penghematan biaya Rp155 miliar per tahun. "Proyek ini sekaligus akan mampu mengatasi krisis energi gas pabrik pupuk Petrokimia Gresik," katanya.
Arifin menjelaskan keempat proyek tersebut untuk menjamin kebutuhan pupuk nasional yang semakin besar permintaannya setiap tahun, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. ''Dengan pembangunan pabrik ini diharapkan ke depannya kita tidak akan menghadapi krisis pupuk karena sejak jauh-jauh hari sudah persiapkan peningkatan produksinya,'' ucapnya.