Kamis 04 Nov 2010 00:23 WIB

Bangun Tiga Pabrik, Pusri & Pupuk Kaltim Rangkul Jordan Phospate

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Djibril Muhammad
Pabrik PT Pusri
Pabrik PT Pusri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pupuk Sriwijaja (Pusri), PT Pupuk Kaltim dan Jordan Phospate Mine Company (JPMC) menandatangani nota kesepahaman untuk mendirikan tiga pabrik asam sulfat, asam fosfat dan NPK. Total investasi pembangunan ketiga pabrik di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan ini mencapai 900 juta dolar AS.

"Hasil produksi pabrik ini untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri. Kita mengutamakan produksi untuk lokal, tapi bertekad untuk membantu Malaysia, Filipina dan Thailand," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/11).

Dijadwalkan ketiga pabrik ini akan mulai beroperasi paling lambat 30 bulan dari penandatanganan nota kesepahaman. Mustafa menyampaikan, JPMC bersama Pusri dan Pupuk Kaltim, akan berbagi pendanaan sebesar 50:50. Menurut Direktur Utama Pusri, Arifin Tasrif, masing-masing pabrik menelan dana investasi 300 juta dolar AS.

"Masing-masing pabrik nilainya 300 juta dolar AS. Nah, 900 juta dolar AS keseluruhan. Pendanaan dari ekuiti sebesar 30 persen berarti 270 juta dolar AS. Itu kan dibagi lagi 50:50 sehingga menjadi 135 juta dolar AS. Sisa pendanaannya memang lebih besar itu bisa kita dapatkan dari pinjaman perbankan lokal dan asing," jelas Arifin.

Dia menambahkan, pembangunan pabrik NPK ini sangat bagus prospeknya ke depan. Pasalnya, Arifin memaparkan selama ini ketersediaan NPK masih kurang di dalam negeri. "Kita usahakan 30 bulanan pabrik bisa dibangun. Ini diharapkan matching dengan demand yang diproyeksikan Departemen Pertanian," ujarnya.

Saat ini, Arifin mengatakan kapasitas produksi NPK Pusri mencapai 2,2 juta ton. Dengan adanya kerjasama ini akan menambah kapasitas produksi menjadi 5,5 juta ton. JPMC bersedia mengalokasikan produksinya berupa batuan fosfat untuk keperluan proyek tersebut dalam jangka waktu 20 tahun.

Melihat kerjasama ini, CEO JPMC, Walid Kurdi, menyambut positif. Menurutnya, kerjasama dengan Pusri dan Pupuk Kaltim ini sangat potensial. "Kita percaya bahwa investasi di Indonesia itu bagus. Ada fasilitas protection of investor dan pasar potensial. Kerjasama dalam bentuk joint venture ini mudah-mudahan bisa direalisasikan," ungkapnya.

Kesepakatan antara ketiga pihak itu meliputi pendirian Pabrik Asam Fosfat (Phosphoric Ac id ) kapasitas 200.000 metrik ton per tahun, Pabrik Asam Sulfat (Sulphuric Acid) kapasitas 800.000 metrikton per tahun dan Pabrik NPK kapasitas 1 juta metrik ton per tahun.

Sebagai catatan, JPMC merupakan perusahaan terkemuka di Yordania yang bergerak dalam bidang usaha produksi dan ekspor batuan fosfat dan mengoperasikan pabrik pupuk berbasis fosfat. JPMC sangat berminat mengembangkan operasi bersama pabrik dengan Pusri dan PKT dalam bentuk pembangunan pabrik pupuk berbasis fosfat di lndonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement